BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Sebanyak empat ruangan isolasi dengan udara bertekanan negatif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali telah rampung dikerjakan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Buleleng Putu Arya Nugraha saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (18/12/2020).
Arya Nugraha menjelaskan keempat ruangan tersebut dilengkapi dengan alat untuk menciptakan tekanan udara negatif. Berdasarkan standar tertinggi dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO, satu ruangan terdiri satu tempat tidur, satu alat tekanan negatif, satu pendingin ruangan dan satu kamar mandi. Seperti apa yang telah ada di RSUP Sanglah untuk penanganan flu burung dan flu babi. “Namun, melihat jumlah kasusnya. Hingga akhirnya membludak dan ruangannya disekat menjadi beberapa tempat tidur,” jelasnya.
Ruangan bertekanan udara negatif ini ditujukan untuk pasien dengan kasus infeksius yang tinggi. Bukan hanya covid-19 saja. Penyakit lain yang penularannya lewat udara (Airbone) atau droplet juga bisa masuk. Seperti penyakit TBC. “Nanti kita lakukan lagi pengecekan apakah perlu pasien masuk ke ruang isolasi bertekanan udara negatif ini,” ujar Arya Nugraha.
Arya Nugraha mengungkapkan, anggaran yang diperlukan untuk membangun empat ruangan isolasi bertekanan udara negatif ini adalah sekitar Rp1,6 miliar. Jumlah tersebut berasal dari dana belanja tak terduga (BTT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Digunakan untuk keperluan seperti pembelian empat buah alat tekanan negatif, fisik ruangan dan alat-alat medis lainnya. Termasuk manometer, ventilator, dan alat pacu jantung. “Karena pasien yang masuk ke ruangan ini dianggap kasus berat. Dirawat dengan status intensif,” ucapnya.
Disinggung kapan beroperasi, dokter spesialis penyakit dalam ini menyebutkan bahwa fisik gedung, ruangan dan peralatan sudah rampung. Namun, perlu dipersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Saat ini, dalam masa pandemi, SDM RSUD Buleleng selalu berpindah dari satu ruangan ke ruang lainnya yang membutuhkan. Juga masih menunggu CPNS formasi tahun 2019 untuk menambah SDM yang ada. “Desember ini mereka sudah datang. Sehingga, kemungkinan di awal tahun, ruangan isolasi ini sudah beroperasi,” pungkas Arya Nugraha. (dra)