TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Sebuah band bernama Insulide dengan genre Punk Rock asal Tabanan merilis sebuah lagu berjudul “Ibu” tepat pada Hari Ibu 22 Desember 2020 kemarin.
Band yang digawangi empat orang pemuda asal Kecamatan Pupuan, mengangkat tema lagi sebuah perjalanan seseorang yang selalu memohon doa restu ibunya. Diharapkan, lagu ini nantinya bisa menginspirasi semua masyarakat untuk selalu mencintai, merawat serta menjaga orang tuanya. Hanya dengan cara itu yang bisa dilakukan kepada Ibumu, karena kau tak akan bisa membalas budi orang tuamu yang telah melahirkan, menjaga, serta merawatmu dengan penuh kasih sayang bahkan hingga saat ini.
Sebuah band yang terbentuk sejak 2017 ini digawangi empat anak muda yang berasal dari Banjar Galiukir, Desa Kebon Padangan, Kecamatan Pupuan. Adalah vocal gitar yang dipegang Agus Kusuma, gitaris : Nova, drum : Yogi, dan Nanda yang menjadi basis.
Menurut salah satu personel yakni sang Basis Insulinde, Nanda menuturkan, untuk tema lagu lebih ke perjalanan hidup seseorang. Namun, secara garis besar isi lagunya adalah menjelaskan tentang apa yang dirasakan seorang anak yang jauh dari Ibunya.
Dimana seorang anak yang hidup diperantuan rela meninggalkan kampung halaman dan keluarga dengan harapan bisa merubah nasib agar lebih baik. Jauh dari keluarga memang yang sangat berat. Terutama ketika seorang anak berada di titik terendah misalnya ketika menghadapi masalah yang biasanya ketika di kampung halaman ada sosok ibu menjadi tempat curhat.
“Jadi lagu ini tentang seorang anak yang jauh dari ibunya. Kami dari Insulinde coba menghadirkan lagu bernuansa Punk Rock dengan mengangkat sosok ibu,” kata Nanda, Rabu (23/12/2020).
Dia melanjutkan, lagu ini merupakan single pertama yang dirilis oleh sebuah band yang baru berusia 3 tahun ini. Band yang diinspirasi oleh band Marjinal, Bunga Hitam, serta Devildice san lainnya ini mampu menghadirkan sebuah single lagu yang langsung diiringi oleh video klipnya langsung melalui kanal youtube.
Tulisan dalam lagu ini merupakan sebagai ungkapan rindu sekaligus terimakasih karena telah membesarkannya. Tak ada perbuatan, kata, atau apapun itu yang bisa membalas kasih sayang ibu sepanjang masa. Kita sebagai anak hanya bisa berbakti, merawat, menjaga, dan menyayangi ibu hingga akhir hayatnya nanti.
“Sebenarnya yang menjadi inspirasi dari lagu ini kebetulan semua personel orang perantau. Nah, ketika kita sebagai seorang perantau dihadapkan pada masalah disitu berharap ada sosok seorang ibu yang mendampingi,” katanya.
“Kami memang sengaja pada Hari Ibu kemarin sebagai moment. Kita bisa memaknai hari ibu sebagai hari dimana kita seorang anak merefleksikan diri atas pengorbanan dan perjuangan seorang ibu yang telah membesarkan, merawat serta menjaga kita,” jelasnya.
Sempat Vakum Setahun
Nanda menceritakan, band yang terbentuk pertengahan 2017 ini sebenarnya memiliki nama awal Rebell Crass. Bahkan saat itu ia sudah sempat melakukan rekaman satu lagi dan sempat mengisi beberapa kali acara kolektif yang ada di Tabanan maupun Denpasar.
Hanya saja, setelah masuk 2019, sempat vakum dengan berbagai alasan. Diantaranya seperti karena kesibukan masing-masing personil seperti ada yang menikah serta lainnya. Dan beruntung, masuk bulan November 2020 lalu, banda muda genre Punk Rock ini memutuskan bangkit dan merubah nama menjadi Insulinde.
“Diharapkan kelahiran band kami nantinya bisa menginspirasi warga dari segi hal apapun. Terutama nantinya kita akan lebih menuangkan kritikan tentang kehidupan sekarang ke dalam sebuah lagu,” harapnya. (mp)