DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Pandemi Covid-19 secara tidak langsung meningkatkan angka pengangguran di Bali yang sebelumnya menduduki peringkat I terbaik di Indonesia (1,6%) saat ini setelah Covid-19 menjadi peringkat ke 18 di Indonesia (5,6%). Jumlah ini diakibatkan pelaku pariwisata yang terdampak langsung oleh wabah ini mulai dari dirumahkan oleh perusahaan dan tidak memiliki pilihan lain untuk meneruskan perputaran ekonomi mereka.
Kondisi Covid-19 yang masih mewabah saat ini memberi pengaruh sangat keras kepada pelaku pariwisata, karena Bali sebagai destinasi pariwisata. Untuk kembali memulihkan kepercayaan dunia kepada Bali, bersama kita semua dari segala kalangan dan komponen masyarakat untuk menjaga diri agar tidak tertular dan tidak terpapar Covid-19 pada pergantian tahun 2020-2021 ini. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati saat memberikan arahan dan apresiasi kinerja tim verifikasi protokol tatanan kehidupan era baru bidang pariwisata, di Gedung Praja Sabha, Rabu (30/12/2020).
Sejumlah upaya sudah dilakukan Pemerintah mulai dari pembentukan Tim Satgas, Tim percepatan pemulihan ekonomi dampak Covid-19, disamping juga dilakukan meningkatkan daya tahan bagi pelaku pariwisata (melakukan relaksasi pajak, hutang-hutang dan memberikan bantuan tunai langsung dan subsidi BPJS), sekaligus membangun daya saing dengan membangun kepercayaan pasar terhadap Bali (dengan melakukan promosi dan meningkatkan kesiapan kita tentang jaminan keselamatan dan jaminan kesehatan bagi wisatawan yang datang sehingga kepercayaan manca negara kembali pulih untuk Bali).
Dengan upaya pemberlakuan dan pelaksanaan program CHSE bagi pelaku pariwisata terutama hotel, daya tarik wisata dan transportasi dengan pola offline dan online. Tugas pemulihan ekonomi dalam rangka menumbuhkan “trust” atau kepercayaan terhadap pasar dengan taglune “trust be coming” diharapkan mampu memberikan parameter positif bagi new boarder ke depannya.
Koordinator Tim Verifikasi Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Bidang Pariwisata Yoga Iswara mengatakan sejumlah progres yang dilakukan tim verifikasi protokol tatanan kehidupan era baru bidang pariwisata selama enam (6) bulan adalah sebanyak 215 hotel bintang 3, bintang 4 dan bintang 5 diseluruh Bali, yang sudah terverifikasi. 41 wisata Tirta, 81 daya tarik wisata dan mice dan 48 transportasi.
Proses verifikasi yang dilakukan lebih memfokus pada penyiapan protokol kesehatan baik dari ketersediaan dan juga penerapan. Selain juga penggunaan aksara Bali, dan penggunaan sampah sekali pakai (non plastik).
Jika kita amati Peraturan Gubernur terkait sejumlah aturan pengurangan penggunaan sampah plastik merupakan salah satu perbaikan DNA bagi keberlangsungan pariwisata ke depan. Sehingga pariwisata Bali memiliki image dan citra yang baik di mata dunia, dengan mengusung konsep “paras paros, segilik seguluk subayantaka” dengan tetap mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas.