TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Polsek Pupuan bersama warga Desa Pujungan, Desa Karyasari, dan staf Desa Wanagiri Kauh serta keluarga korban melakukan evakuasi tulang kerangka manusia yang ditemukan di lereng hutan Batukaru, Desa Sanda melalui jalur Desa Karyasari-Pupuan.
Dari informasi yang diperoleh dari keluarga korban diketahui bernama I Made Subawa alias Pan Soma warga Banjar Dinas Kebon Tumpalan, Desa Wanagiri Kauh, Selemadeg, hilang sejak 2 November 2020 lalu sudah 6 kali meninggalkan rumah dan ditemukan kembali oleh keluarga di hutan, korban diduga memiliki penyakit halusinasi.
Pihak keluarga yakin jika tulang kerangka manusia yang ditemukan di lereng hutan Batukaru adalah keluarganya, diperkuat dengan adanya temuan barang-barang milik korban di lokasi penemuan.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, petugas bersama warga menuju ke lokasi temuan tulang yang tersisa kerangka tersebut berangkat dari Desa Wanagiri Kauh, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan pada pukul 08.00 WITA dan sampai kembali ke rumah korban di Banjar Dinas Kebon Tumpalan, Desa Wanagiri Kauh sekitar pukul 19.30 WITA.
Dari kesepakatan keluarga untuk jalur turun evakuasi melalui jalur baru yang tembus langsung ke wilayah Desa Wanagiri Kauh, hal untuk menghindari jika ada komplin terkait adat dari Desa sekitar.
Evakuasi berlangsung lumayan menyita waktu karena medan yang berat serta beberapa orang dari keluarga mengalami kram kaki.
“Untuk mencapai lokasi, memang tidak bisa dilakukan dengan kendaraan bermotor karena itu personil Polsek Pupuan bersama warga harus berjalan kaki sekitar 6 jam ,” ucap Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia,”Sabtu (2/1/2021).
Ia mengungkapkan setelah evakuasi sudah selesai dan langsung dilaksanakan upacara sesuai adat setempat.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, jajaran Polsek Pupuan yang dipimpin Kapolsek Pupuan, AKP I Ketut Agus Wicaksana Julyawan bersama aparat Desa Pujungan dan dua orang warga (saksi) tersebut langsung melakukan pendakian ke hutan lindung tersebut untuk melakukan pengecekan. Setibanya pendakian membutuhkan waktu sekitar 3 jam lebih, karena medan yang cukup sulit ditambah dengan cuaca hujan.
Setibanya di lokasi, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP. Adapun sejumlah barang yang ditemukan diantaranya Tas belanja warna orange yang didalamnya terdapat tas plastik putih isi sabun, pasta gigi, sikat gigi dan cermin bentuk segiempat. Kemudian juga ada sarung bantal warna biru, baju kaos hitam gambar motif gajah dan tulisan Thailand, minyak GPU kecil, baju kaos motif garis-garis, baju kaos gambar dan tulisan I come Shanghai, baju kaos hitam kombinasi cream serta kain sarung warna coklat.
Menurut pengamatan di lokasi, baju kaos hitam tanpa motif dengan jarak 2 meter dari posisi tas orange. Kemudian, celana pendek warna biru motif garis-garis kombinasi hitam dan celana dalam berjarak 3 meter dari posisi tas.
Sedangkan, untuk tulang kerangka diduga kaki kiri dari betis sampai jari-jari berjarak 5 meter dari posisi tas orange tersebut. Kemudian juga ditemukan tulang rahang bawah dengan 7 gigi bagian depan sudah tanggal ditemukan sekitar 7 meter dari posisi tas. Kemudian juga ada beberapa tulang bagian yang berserakan di sekitar lokasi. Dari hasil olah TKP tersebut, untuk sementara tulang kerangka tersebut diduga tulang kerangka manusia. Dan pihaknya hanya melakukan pengecekan saja di lokasi. Evakuasi belum dilaksanakan karena masih melihat beberapa pertimbangan seperti medan yang sulit, termasuk koordinasi dengan desa adat setempat.(mp)