KARANGASEM, MEDIAPELANGI.com – Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menjadi orang pertama di Kabupaten Karangasem yang menjalani vaksinasi atau disuntik vaksin COVID-19 Ruang Imunisasi, Puskesmas Karangasem I, Selasa.
Vaksinasi untuk mengendalikan atau memutus mata rantai penyebaran Virus COVID-19 itu juga diikuti dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Karangasem.
Sebelum disuntik vaksin jenis Sinovac, Bupati Mas Sumatri terlebih dahulu menjalani screening, termasuk pemeriksaan tensi darah.
“Vaksinasi justru dapat menjadi langkah tepat dalam menghadapi pandemi COVID-19. Vaksinasi akan membuat tubuh seseorang mengenali bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu,” ujar Mas Sumatri setelah divaksin.
Mas Sumatri juga menambahkan meskipun telah melakukan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan.
“Baru saja saya bersama dengan anggota Forkopimda telah melakukan vaksinasi dan nantinya akan dilanjutkan kepada Tenaga Kesehatan dan pada tahap III dilanjutkan kepada kelompok masyarakat umur 18 – 59 tahun, sesuai kriteria yang ditetapkan Pemerintah,” kata Mas Sumatri.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Karangasem dr. I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan vaksin sudah ada 4.400 vial dan tiba di gudang farmasi Karangasem pada 25 Januari 2021 pukul 15.00 Wita dengan pengawalan TNI/Polri.
“Hari ini, pencanangan kick off dimulai dari Forkopimda dan tokoh masyarakat, kemudian akan didistribusikan ke 15 fasyankes yaitu 12 puskesmas, dua Rumah Sakit dan satu KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Padang Bai. Untuk tahap I vaksin akan diberikan kepada Tenaga Kesehatan yang berjumlah 2.211 vial,” ujarnya.
Setelah selesai tahap I, akan dilanjutkan tahap II yang diberikan kepada pelayanan publik TNI/Polri, Satpol PP dan petugas yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Tahap III kelompok masyarakat umur 18-59 tahun yang sehat yang berdasarkan NIK yang tertera di Disdukcapil dan akan mendapatkan SMS atau diinformasikan oleh Babinkamtibmas.
“Dengan vaksin ini tentunya salah satu upaya dalam memutus mata rantai COVID-19 dan vaksin yang diberikan semua sama yaitu jenis Sinovac yang sudah diedarkan di seluruh Indonesia, jangan takut untuk divaksin, karena pelaksanaan dan pengawasannya ketat,” katanya.
Setelah divaksin akan diobservasi 30 menit, diberi kartu elektronik yang berisikan nomor Handphone petugas dan tanggal kedatangan kembali, karena vaksin dilakukan dua kali yaitu 14 hari setelah vaksin pertama.
Vaksinasi Jembrana dipercepat
Sementara itu, vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Jembrana, Bali, dipercepat dari semula tanggal 2 Februari menjadi tanggal 29 Januari.
“Vaksinasi akan dilakukan di Lantai III Poliklinik RSU Negara. Percepatan vaksinasi ini sudah mendapatkan izin dan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali,” kata Bupati Jembrana I Putu Artha, saat memantau kedatangan vaksin COVID-19 di Negara, Jembrana (26/1).
Ia mengatakan, yang pertama akan divaksin adalan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah termasuk dirinya dan tokoh agama. Selain itu. tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 juga akan mendapatkan prioritas vaksinasi tahap pertama ini.
“Kami dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah siap menjadi yang pertama menerima vaksin. Hal itu untuk membuktikan bahwa vaksin tersebut aman,” katanya.
Pihaknya berharap vaksinasi hingga ke tingkat masyarakat akan berjalan aman dan lancar, karena vaksinasi ini menjadi kunci pencegahan Covid-19, khususnya di Kabupaten Jembrana.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, pada tahap pertama ini Jembrana mendapatkan alokasi 3.720 vial vaksin.
“Jumlah itu tentu jauh dari mencukupi, sehingga kami terus berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali agar mendapatkan alokasi kembali pada pengiriman selanjutnya,” katanya saat menerima kedatangan vaksin itu bersama Bupati I Putu Artha.
Dalam acara yang juga dihadiri Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Infanteri. Hasrifuddin Haruna, itu, ia mengatakan tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksinasi sebanyak 1.765 orang, yang diharapkan selesai pada bulan Februari.
Untuk mempercepat vaksinasi, ia mengungkapkan, selain menyiapkan petugas, lokasi juga disebar di sejumlah Puskesmas, sehingga tidak hanya tersentral di RSU Negara.
“Sebelum mendapatkan vaksin, kami akan melihat dulu kondisinya untuk memastikan yang bersangkutan sehat dan layak mendapatkan vaksin,” katanya.
Vaksin yang datang tersebut disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan Jembrana, dan mendapatkan penjagaan ketat dari aparat kepolisian dan TNI.
Dalam perjalanan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali sampai Kabupaten Jembrana, Kapolres Ajun Komisaris Besar I Ketut Gede Adi Wibawa memimpin langsung pengamanan.(ant)