TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Langkah TP PKK Provinsi Bali mensosialisasi program kerjanya melalui siaran radio mendapat respon positif dari masyarakat. Hal itu tercermin dari antusiasme masyarakat yang ingin berinteraksi langsung dengan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat menjadi narasumber pada dialog interaktif dengan tema ‘Sinergitas Program dan Kegiatan PKK Tahun 2021’ yang berlangsung di Studio Radio Global FM Tabanan, Selasa (26/1/2021).
Dalam acara berdurasi satu jam itu, banyak penelepon yang masuk. Penelepon pertama yang memperkenalkan diri sebagai Bapak Adi yang sangat mengapresiasi langkah TP PKK Bali, yang belakangan intens melakukan sosialisasi program kerja melalui radio. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa TP PKK Bali ingin dekat dan berinteraksi dengan masyarakat. Penelepon berikutnya mempertanyakan program TP PKK yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan di masa pandemi Covid-19. Tak hanya pertanyaan atau aspirasi terkait program kerja PKK, seorang penelepon bernama Ibu Meira menyampaikan keluhan tentang keberadaan sampah di Pasar Dauh Pala yang tak tertangani dengan baik.
Merespon pertanyaan yang masuk, Ny Putri Koster yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Dukcapil Provinsi Bali Putu Anom Agustina menyampaikan alasannya tetap memilih radio sebagai media sosialisasi di tengah pesatnya perkembangan media digital. Ia berpendapat, radio sebagai salah satu media konvensional harus dirawat keberadaannya agar tak makin ditinggalkan pendengar.
Menjawab pertanyaan tentang program kerja PKK di tengah pandemi yang berkepanjangan, perempuan yang dikenal sebagai penyair ini menerangkan bahwa pada prinsipnya TP PKK adalah partner pemerintah yang fokus pada program pemberdayaan dan kesejahtaran keluarga. Yang mambanggakan, salah satu program yaitu HATINYA PKK terbukti sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Di mana, program ini mengajak masyarakat untuk menata halaman rumah dengan menanam tanaman yang bermanfaat untuk kebutuhan sehari hari seperti sayur mayur, cabai, bawang dan sebagainya. HATINYA PKK terbukti menjadi benteng bagi ketahanan pangan keluarga di tengah pandemi.
“Setidaknya, dalam situasi prihatin karena kesulitan ekonomi, masyarakat bisa menekan pengeluaran karena sebagian kebutuhan dapur bisa mereka peroleh dari halaman rumah,” tambahnya.
Untuk menyukseskan program PKK, perempuan yang akrab disapa Bunda ini sangat berharap dukungan dari masyarakat. Ia menyampaikan bahwa PKK terus membangun sinergi dengan semua pihak, khususnya OPD terkait di Provinsi dan Kabupaten/Kota dan organisasi lainnya.
“PKK akan terus bergerak dalam pemberdayaan dan mensejahterakan masyarakat sesuai dengan program program yang disusun berdasarkan skala prioritas kebutuhan daerah berdasar pada 10 program pokok PKK. Dengan pergerakan PKK yang masif, terstruktur dan bersinergi dengan semua komponen maka PKK akan dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Kita lakukan hal kecil dengan cinta yang besar,” urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Dukcapil Provinsi Bali Putu Anom Agustina menerangkan, pergerakan PKK yang terstruktur dari tingkat pusat hingga Dasa Wisma pendanaannya didukung oleh pemerintah. Anom Agustina menambahkan, keberadaan PKK serta penggunaan anggarannya juga telah diatur dalam payung hukum yang jelas.
Sebagai salah satu wujud nyata sinergitas, TP PKK Provinsi Bali memberi dukungan pendanaan pada kabupaten/kota di mana selanjutnya dana tersebut digerakkan sampai ke desa dalam bentuk Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Dengan BKK tersebut, maka PKK dari semua tingkatan akan bergerak bersama-sama.
Selanjutnya, merespon masukan dari seorang pendengar Radio Global terkait keberadaan sampah Pasar Dauh Pala yang tak tertangani dengan baik, Ny Putri Koster beserta rombongan sempat meninjau pasar tradisional tersebut. Ia meminta pihak pengelola pasar menerapkan strategi dalam penanganan sampah pasar agar terkelola dengan baik dan tak menimbulkan kesan jorok. Selain menyoroti penanganan sampah, Putri Koster juga mengingatkan sejumlah pedagang agar tak lagi menggunakan tas kresek saat melayani konsumen.
“Jangan pakai tas kresek, wajibkan pembeli membawa tempat belanjaan dari rumah, bisa tas kain atau lainnya yang bisa digunakan berkali-kali. Ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai,” pesan Ny Putri Koster di akhir kunjungan ke pasar tradisional.(rls)