DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati minta pelaku pariwisata di daerah itu jangan sampai melepas aset-aset yang dimiliki, meskipun di tengah kondisi sulit karena dampak pandemi.
“Yang jelas, dikira kita sudah pailit sekali sehingga ada pihak luar yang mau membeli aset-aset di Bali,” kata Wagub Bali disela-sela menghadiri peresmian Kantor Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali di Denpasar, Jumat.
Oleh karena itu, menurut dia, kondisi ini harus dicermati dan dijaga kesabaran para pengusaha jangan sampai melepas aset yang dimiliki.
“Sampai saat ini belum ada hotel yang pailit. Sedangkan kalau ada yang mau menjual (hotel), bahkan dari dulu sebelum ada COVID-19, juga sudah ada yang dijual,” ucap pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Di sisi lain, Cok Ace, demikian pria ini biasa disapa, menyatakan mengapresiasi kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang berkantor di Bali selama tiga hari (28-30 Januari 2021).
“Saya melihat dari dimensi Beliau juga pengusaha, tentu ini akan menginspirasi teman-teman Pak Sandi sesama pengusaha untuk datang ke Bali. Ini sangat baik untuk Bali ke depan,” ujarnya.
Cok Ace meyakini dengan Menparekraf berkantor di Bali tentu akan berpengaruh besar, apalagi Menparekraf juga rajin memposting kegiatannya di akun media sosial.
Terkait dengan pinjaman lunak (soft loan) sebesar Rp9,9 triliun yang diperjuangkan Menparekraf untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali juga diharapkan dapat membantu industri pariwisata untuk bangkit.
“Saat ini sedang diproses, mudah-mudahan Februari ini bisa keluar atau kuartal pertama bisa keluar sehingga bisa membantu kita,” ucap penglingsir (tokoh) Puri Ubud ini.
Pihaknya pun mengharapkan pinjaman tersebut dengan bunga di bawah kredit usaha rakyat (KUR) atau lebih rendah dari tiga persen.(ant)