BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Saat ini kasus baru penularan Covid-19 di Buleleng sebagian ditimbulkan dari klaster upacara adat. Menghindari meluasnya penularan, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng melakukan upaya pencegahan penularan dengan cepat.
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng menggelar rapat koordinasi bertepatan dengan perayaan Hari Saraswati bagi umat Hindu, yang dipimpin langsung oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang juga selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, di Ruang Rapat Lobi Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Sabtu (30/1/2021).
Usai memimpin rapat yang digelar secara terbatas dan singkat itu, Bupati Agus Suradnyana menjelaskan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng terus memantau pergerakan Covid-19 di seluruh wilayah Kabupaten Buleleng dengan database yang ada. Termasuk juga klaster-klaster yang mendominasi. Salah satunya terjadi penularan pada klaster upacara adat. Pada kesempatan ini ditegaskan bahwa seluruh kegiatan upacara adat yang sudah direncanakan agar ditunda untuk sementara waktu. Dulu sudah pernah dilakukan, namun kali ini dipertegas lagi.
“Walaupun hari ini kita umat Hindu melaksanakan perayaan Hari Saraswati, namun bukan menjadi alasan untuk tidak bergerak memutus rantai penularan Covid-19. Kita harus bekerja lebih cepat. Khususnya dalam melakukan Tracing, Testing, Treatment (3T),” jelasnya.
Untuk diketahui, lanjut Agus Suradnyana, saat ini terjadi penularan masif di dua desa yang ada di Buleleng. Desa tersebut yakni Desa Pegadungan Kecamatan Sukasada dan Desa Bengkel Kecataman Busungbiu. Sebelumnya, di dua desa ini rencananya akan dilakukan langkah 3T pada Senin mendatang. Namun pada rapat tersebut Tim Satgas Covid-19 diminta untuk melakukan upaya 3T dimajukan menjadi hari ini. Ia meminta agar dilakukan secepatnya untuk menghindari penularan yang semakin meluas.
“Karena bagi saya penanganan Covid-19 ini yang terpenting adalah faktor kecepatan. Baik itu kecepatan tracing, hingga upaya isolasi. Sore ini saya instruksikan kepada pihak terkait untuk melakukan tes Rapid Antigen langsung,” imbuhnya.
Sementara dilokasi yang sama, Sekda Buleleng Gede Suyasa yang juga selaku Sekretaris Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng mengatakan saat ini kasus baru yang terjadi di Buleleng sebagian disebabkan oleh klaster upacara adat. Sehingga berkaitan dengan hal itu, hari ini juga akan dikeluarkan Surat Edaran Bupati Buleleng tentang penundaan pelaksanaan upacara adat yang sudah direncanakan.
“Sehingga nanti kalau situasi sudah mereda itu bisa dilaksanakan namun tetap dengan prosedur protokol kesehatan. Kalau Surat Keterangan (Suket) yang akan dikeluarkan Bapak Bupati itu khusus untuk upacara adat yang tidak direncanakan seperti upacara kematian (pitra yadnya),” tutupnya. (rma)