GIANYAR, MEDIAPELANGI.com – Bupati Gianyar, Bali, I Made Mahayastra menyerahkan satu unit truk sampah non organik ke desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Provinsi Bali untuk meningkatkan penanganan sampah dari hulu serta optimalkan peran tempat penampungan sampah berbasis “reduce, reuse, dan recycle (TPS3R)”.
“Hari ini saya menyerahkan 1 unit truk untuk operasional Desa Taro yang telah memiliki TPS3R. Dimana TPS ini menjadi kebanggaan kita di Kabupaten Gianyar yang mana telah dijadikan percontohan oleh Gubernur Bali,” ujar Bupati Mahayastra, dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Sabtu.
Bupati Gianyar menyerahkan satu unit truk sampah kepada Desa Taro, di lokasi TPS3R Desa Taro. Di samping itu, TPS3R Desa Taro merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Gianyar karena telah menunjukkan percepatan dalam pengelolaannya serta dijadikan TPS percontohan oleh Gubernur Bali.
Bupati menjelaskan sampai saat ini kabupaten Gianyar telah memiliki 6 TPS3R dan salah satunya yang paling cepat pengelolaannya yang dimiliki Desa Taro mengingat regulasi yang ada hingga tingkatan terbawah.
“Dari 6 TPS3R yang ada di Gianyar, TPS3R Desa Taro menjadi yang paling cepat pengelolaannya. Dimana telah dilihat, dan dilirik gubernur terkait penanganannya karena paling lengkap. Baik dari sisi regulasi yang ada di desa serta pararem yang ada di banjar yang mendukung penuh kebijakan bupati dan gubenur terkait penanganan sampah dari hulu,” imbuhnya.
Ke depan, Bupati Mahayastra berharap TPS3R mampu bersinergi dengan pusat pangan alami mandiri asri dan nyaman (Puspa Aman) yang dikelola Dinas Ketahanan Pangan dimana hasil pupuk dari TPS3R bisa digunakan di msing masing desa yang memiliki Puspa Aman. Dimana tujuan utama dari Puspa Aman untuk menjaga ketahanan pangan desa.
Mengingat sampah menjadi isu yang sangat menarik, Bupati Mahayastra mengajak masyarakat untuk mengubah kesan jorok TPS menjadi tempat yang layak dikunjungi. “Kalau berhasil menangani sampah, wisatawan akan datang terlebih lagi TPS bisa dijadikan sebagai tempat praweding, bahkan piknik bagi masyarakat namun harus kita kemas agar kesan TPS yang jorok menjadi tempat yang layak dikunjungi,” tandasnya.
Diakhir sambutannya Bupati Mahayastra juga menggemakan untuk tetap menjaga kebersihan desa tanpa mengotori desa lain. “Desaku bersih tanpa mengotori desa lain,” pungkas Bupati Mahayastra.
Sejalan dengan bupati, Kepala Desa Taro Wayan Warka mengemukakan kegembiraanya dengan diberikannya satu unit bantuan truk dari bupati mampu mempercepat pengangkatan sampah yang ada di desanya.
“Harapannya dengan bantuan truk, pengangkutan sampah bisa dilakukan lebih maksimal lagi. Karena kami di Desa Taro menerapkan sistem pemilahan sampah dari rumah tangga,” harap Warka.
Desa Taro sendiri kini memiliki dua unit truk yang akan dipergunakan untuk mengangkut sampah warga. Dimana truk berwarna hijau akan digunakan untuk mengangkut sampah organic sedangkan truk merah yang baru diberikan bupati akan dipergunakan untuk mengangkut sampah anorganik.
Warka menambahkan, sebagai implementasi peraturan gubernur dan bupati terkait pengelolaan sampah dari sumbernya, Desa Taro telah memiliki peraturan desa yang ditopang kuat dengan pararem yang ada di setiap desa adat.
“Di sini kami memiliki peraturan desa dan kami perkuat lagi dengan pararem dan awig-awig adat agar masyarakat taat memilah sampah bahkan jika ada warga yang tidak memilah sampah, sampahnya tidak akan diangkut terlebih lagi mendapat sanksi dari adat,” katanya.(any)