fbpx

Pemprov Bali Terima 130.300 Dosis Vaksin COVID-19 Tahap Kedua

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya

DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Provinsi Bali menerima vaksin COVID-19 tahap kedua sebanyak 130.300 dosis dari PT Bio Farma pada Minggu (21/2) sekitar pukul 11.00 Wita.

“Untuk tahap kedua lansia termasuk, TNI-Polri, pelayanan publik di pasar, wartawan. Sekarang vaksin kedua prioritasnya di Kota Denpasar, nanti datang lagi baru di kabupaten lain, diselesaikan di daerah dengan kasus terbanyak dulu. Sekarang datang, besok mulai pendistribusian ke layanan sekaligus persiapan siapa yang divaksin awal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya saat ditemui dalam kegiatan donor darah di Denpasar, Bali, Minggu.

Ia mengatakan vaksinasi tahap kedua akan diprioritaskan untuk Kota Denpasar, karena memiliki kasus COVID-19 paling banyak di Bali.

“Kota Denpasar (dulu) diselesaikan, nanti berikutnya kan datang lagi, nanti baru di kabupaten lain. Jadi bertahap dia diselesaikan di tempat yang kasusnya terbanyak,” ucapnya.

Ia mengatakan dalam proses vaksinasi tahap kedua ini, Bali memiliki 663.169 sasaran. Sasaran tersebut terdiri dari lansia 340.683 sasaran, pendidik 79.185 sasaran, pedagang pasar 75.757 sasaran, tokoh agama 1.240 sasaran, DPRD 411 sasaran dan aparatur sipil negara (ASN) 54.444 sasaran.

Selain itu juga terdapat aparat keamanan 23.201 sasaran, pelayanan publik 53.582 sasaran, transportasi publik 27.554 sasaran, atlet 50 sasaran serta petugas pariwisata, hotel dan restoran sebanyak 7.062 sasaran.

“Setelah Kota Denpasar, baru kabupaten lain, sasaran vaksin kedua ada sekitar 600 ribu lebih seluruh Bali, karena vaksinya baru datang 130.300 dosis dan bagi dua karena dua kali dibagikan,”katanya.

Vaksin ini akan didistribusikan ke setiap layanan rumah sakit, puskesmas, klinik dan pelaksanaan vaksinasi massal. Penerima vaksinasi massal termasuk komponen pariwisata dan pedagang pasar yang memberikan pelayanan langsung ke masyarakat.(ant)

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.