TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dampak pandemi Covid-19 membuat Pemkab tabanan harus melakukan refocusing anggaran berulang kali, karena target pemasukan sulit terealisasi.
Akibatnya, Pemkab Tabanan kelimpungan memenuhi seluruh kewajiban pembayaran, salah satunya sarin canang yang menumpuk sejak tahun 2019 sampai awal 2020. Bahkan saat ini sarin canang sudah minus Rp 317 Juta, karena anggaran Rp 1,6 M di tahun 2021 tidak cukup untuk menutupi tunggakan tahun sebelumnya,
Tak ingin persoalan ini kian meluas dan menimbulkan gesekan di masyarakat, Komisi IV DPRD Tabanan langsung melakukan rapat kerja dengan eksekutif diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Tabanan AA Ngurah Satriya Tenaya dan dan Kabag Kesra, Setda Tabanan, Senin (7/6) lalu.
Rapat dipimpin ketua Komisi IV , I Gusti Komang Wastana yang langsung menindaklanjuti hasil rapat kerja tersebut berkoordinasi dengan Sekda I Gede Susila. Pasalnya anggaran yang disediakan untuk sarin canang di tahun 2021 sebesar Rp 1,6 Miliar tidak mencukupi untuk menutupi tunggakan. “Kami berharap bisa dianggarkan dana tambahan sarin canang di anggaran perubahan minimal Rp 500 juta, agar kekurangannya bisa ditutupi,” ungkap pria yang akrab di panggil Mang Alang, Selasa (8/6/2021).
Program sarin canang merupakan bantuan yang diberikan pada masyarakat ketika menggelar sebuah acara keagamaan dengan nominal bervariasi dan dalam bentuk voucher yang selanjutnya diserahkan ke Kesra untuk proses pencairannya. Dirinya memaklumi situasi keuangan daerah saat ini karena Covid -19 dan tidak adanya pemasukan pendapatan daerah yang selama ini kabupaten Tabanan mengandalkan kawasan wisata seperti Tanah Lot, DTW Ulun Danu Beratan dan DTW Jatiluwih. “Kami maklumi kemampuan daerah saat ini, kalau memang penambahan anggaran bisa diperjuangkan tolong diperjuangkan,” harapnya.
Gusti Wastana berharap persoalan tunggakan sarin canang ini bisa diselesaikan segera mungkin, dan harus ada data jelas, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk dimohonkan sehingga tidak muncul masalah. “Jangan sampai Bupati sebelumnya yang sudah selesai masa jabatan, pencitraannya kurang baik di masyarakat karena masih ada tunggakan sarin canang, padahal sudah sangat banyak membangun Tabanan,” tandasnya.
Sementara itu, dalam rapat kerja tersebut terungkap, sarin canang dianggarkan Rp 1,6 Miliar di APBD tahun 2021 dan realisasinya sampai di bulan Juni 2021 sebesar Rp 670,9 Juta. Masih ada tunggakan di tahun sebelumnya sehingga ada minus sekitar Rp 317 juta.
Dihubungi terpisah Asisten I Setda Tabanan AA Ngurah Agung Satria Tenaya mengatakan, proses pencairan masih bertahap mengingat kondisi keuangan daerah saat ini lantaran tidak adanya pemasukan pendapatan daerah. Diakuinya memang masih ada sejumlah tunggakan di tahun 2020 termasuk juga di tahun 2021. “Tergantung dananya, semua kabupaten kondisinya sama karena Covid-19, dan ini sudah dimaklumi DPRD,”terangnya.[mp]