TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Stok oksigen medis Rumah Sakit di Tabanan menipis. Hal tersebut membuat Rumah Sakit was was dan khawatir, karena kebutuhan oksigen untuk pasien di rumah sakit terus meningkat.
Dari informasi yang diperoleh, pasokan yang tersisa sampai Rabu (21/7/2021) di bawah lima ratus kubik. Itupun sisa setelah di drop dari provinsi pada pada Senin (19/7/2021) lalu dengan volume sekitar dua ribuan meter kubik.
Sisa pasokan ini membuat pihak rumah sakit waswas, karena pasokan yang tersisa di bawah 500 meter kubik.
Kelangkaan ini juga membuat skema antisipasi yang sudah dibuat bersama rekanan yakni sanggup memasok oksigen media dua kali kebutuhan puncak sudah tidak bisa jalan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr I Nyoman Suratmika mengatakan, kelangkaan oksigen untuk kepentingan medis ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Dikatakanya, volume produksi tetap, hanya saja tingkat kebutuhannya yang melonjak.
“Jadi suplai berkurang yang perlu banyak didapatkan oleh rumah sakit sedikit. Hingga hari ini kalau sampai Rabu sore ini tidak dapat kiriman,” kata Suratmika
Disamping menurut Suratmika tempat isolasi, distribusi obat, ketersediaan oksigen juga perlu memperoleh perhatian. Terlebih di Tabanan ada sepuluh rumah sakit dan delapan diantaranya menangani pasien Covid-19.
“Oksigen ini harus lebih intens diurus. Jangan harap tunggu kiriman. Jadi kami harus ke provinsi ikut antre. Karena stok terus menipis dan membutuhkan tambahan untuk perawatan khususnya pasien Covid-19,”jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah atau Sekda Tabanan I Gede Susila saat dikonfirmasi. Bahkan pihaknya berharap kebutuhan oksigen setiap hari masih bisa tercukupi.
“Kami maklumi semua rumah sakit di Bali ini semua berperan aktif dalam pandemi di samping perawatan pasien umum lainnya. Kebutuhan oksigen jadi atensi kami,” kata Susila.
Susila mengaku sudah berupaya berkoordinasi dengan Provinsi dan pihak terkait, agar stok oksigen di Rumah Sakit di Tabanan bisa terpenuhi.
Sejauh ini, distribusi oksigen yang kini diatur provinsi sudah berjalan. Meskipun pasokan yang diterima terbatas.
“Kalau dulu bisa dirancang untuk keperluan satu minggu atau sepuluh hari ke depan, sekarang tiap hari dikirim. Saya tidak hafal berapa kebutuhan masing-masing rumah sakit di Tabanan,” tegasnya.
Dia menegaskan, situasi yang membuat was was dan mengkhawatirkan saat ini karena kebutuhan yang telah dirancang kini hanya bisa dipenuhi untuk satu hari.
Selain itu, dia memastikan, kelangkaan ini juga akan berdampak pada kelangsungan perawatan bagi pasien Covid-19 dan non Covid-19 yang memerlukan perawatan intensif.
“Tidak ada mengurangi pelayanan, gara-gara oksigen di irit, sehingga kematian melonjak. Karena kami selalu koordinasi dengan provinsi. Standar perawatan bagi yang terkofirmasi positif tidak bisa diabaikan,”pungkasnya [mp]