DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Gubernur Bali, Wayan Koster pastikan pengembangan Pelabuhan Benoa menggunakan desain yang berkearifan lokal Bali sesuai arahan dari Saya, merupakan salah satu program prioritas di bidang pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi di dalam upaya mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru.
Hal itu ditegaskannya saat Gubernur Bali melakukan rapat koordinasi dengan Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Republik Indonesia, Ir. Montty Girianna, M.Sc., MCP., Ph.D, Komisaris Utama Pelindo III, Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M, Dewan Komisaris, Otto Ardianto, Agus Pambagio, dan Heru Sukanto, serta Direktur Teknik Pelindo III, Kokok Susanto terkait rencana pengembangan Bali Maritime Tourism Hub pada, Kamis (Wraspati Wage, Watugunung) tanggal 26 Agustus 2021 di Pelabuhan Benoa Denpasar.
Dihadapan awak media, Gubernur Koster menjelaskan secara administratif hingga perijinan dalam pengembangan Pelabuhan Benoa ini sudah selesai semua sebelum dirinya menjadi Gubernur Bali. “Kemudian begitu Saya menjadi Gubernur, Saya langsung rapat dengan Direksi dan Komisaris Pelindo yang lama (sebelum Komisaris yang baru, Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, red), dimana pada saat itu sudah disepakati desain untuk pengembangan Pelabuhan Benoa di Dumping I dan II, serta kawasan lainnya yang menjadi kewenangan Pelindo III,” ujar Gubernur jebolan ITB ini.
Kata Wayan Koster, sambungnya bahwa program ini sudah jalan sejak tahun 2020, dan direncanakan akan selesai tahun 2023 dengan nilai proyek mencapai Rp 6,1 Triliun. “Program ini sudah betul-betul menerapkan desain yang sesuai dengan kearifan lokal Bali, karena yang terlibat merupakan orang dari arsitektur lokal Bali. Jadi progresnya sudah sesuai target dan rencananya sudah berjalan dengan baik,” ujarnya dihadapan awak media.
Usai menggelar rapat koordinasi, Gubernur Bali bersama Komisaris Utama Pelindo III langsung meninjau pengembangan Pelabuhan Benoa di Dumping I dan II. Dalam tinjauannya itu, Gubernur Koster juga memberikan perhatian serius terhadap kebersihan laut dari ancaman sampah hingga kumuhnya penempatan kapal penangkap ikan yang bersandar di Pelabuhan Benoa untuk segera diberikan penanganan.[rls]