DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster mengatakan bahwa Pameran Bali Bangkit yang lalu telah terbukti membantu perekonomian Bali yang terpuruk akibat pandemi COVID-19. Ia sangat mengapresiasi dan bangga dengan capaian para perajin pada pameran sebelumnya.
Demikian dikatakannya dalam technical meeting bagi calon peserta Pamerna Bali Bangkit bertempat di Ruang Rapat Gedung Gajah Jayasaba, Kediaman Resmi Gubernur Bali, Denpasar, Minggu (12/9/2021).
Akan tetapi, menurutnya pencapaian itu tidak harus membuat perajin berpuas diri. Karena para perajin harus tetap menjaga kualitas kerajinan daerah Bali yang merupakan warisan leluhur. Ia menekankan, kerajinan yang dipameroan dan jual merupakan cerminan sebagai masayrakat Bali.
Ny. Putri Koster juga mengatakan kepada para pelaku UMKM/IKM yang dibagi menjadi dua sesi bahwa selama pelaksanaan Pameran Bali Bangkit, Dekranasda Provinsi Bali telah menetapkan berbagai aturan bagi pelaku UMKM/IKM yang berpameran. “Hal-hal yang perlu diperhatikan seperti, tidak boleh memaerkan produk kerajinan tiruan songkek/endek serta berbagai jenis kerajinan dari alpaka,” tegasnya dalam rapat yang juga dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta.
Pendamping Orang Nomor Satu di Bali itu menegaskan hal tersebut penting ditetapkan. Sebagaimana telah dijalankan pada pameran-pameran sebelumnya. Hal in sebagai upaya memuliakan warisan leluhur. “Tugas kita mempertahankan warisan leluhur yang sudah dibuat susah payah. Salah satunya dengan mempertahankan kualitas. Jangan malah kita sendiri yag merusaknya hanya karena terguir untung sesaat,” tegasnya seraya mengatakan barang kerajinan Bali sudah mulai merosot sehingga perlu dibangkitkan lagi.
Tidak hanya itu, Ny. Putri Koster yang dikenal sebagai seniman serba bisa ini juga mengungkapkan bahwa semenjak diangkat menjadi Ketua Dekranasda, pihaknya terus berupaya memperjuangkan produk kerajinan agar bisa sejajar dengan berbagai produk mewah di pusat perbelanjaan. “Bayangkan, dulu barang kerajinan kita digelar begitu saja di pinggir mall. Saya tidak mau, lalu saya berjuang agar bisa di-display menyamai produk mewah di mall,” teragnya.
Selain itu, ruang pameran juga sudah dibuat semakin banyak oleh Dekranasda. “Sekarang para pengerajin sudah bisa buka stand di mall-mall di seluruh Bali. Kami juga sudah membuat e-commerce yaitu BaliMall.id untuk pelaku UMKM/IKM memasarkan produknya secara online. Manfaatkan itu semua,” ajaknya.
Lebih lanjut, Ia juga berpesan kepada para perajin untuk selalu berbuat jujur saat berjualan. Karena, menurutnya hal tersebut bisa menjadi salah satu penilaian para pembeli. “Jangan barang yang harganya Rp 1 juta dijual Rp 10 juta kepada istri pejabat. Itu salah. Rejeki sudah ada yang mengatur, jika seperti itu berarti anda sudah mengambil rejeki anda duluan dan tentu nantinya susah jualan lagi,” tandasnya.
Sementara sebelumnya, Kadis I Wayan Jarta mengatakan bahwa Pameran Bali Bangkit 2021 yang akan dibuka tanggal 15 September 2021 mendatang akan diisi dengan pameran luring dan daring (melalui balimall.id) bertempat di Taman Budaya, Denpasar. Dalam pameran yang berlangsung satu bulan itu, menurutnya ada beberapa aturan tambahan yang ketat yang perlu dipatuhi para peserta. “Peserta pameran sudah harus divaksin dua kali dan harus mengunduh aplikasi pedulilindungi.id untuk menunjukkan barcode sudah divaksin,” jelasnya.
Senada Dengan Ketua Dekranasda, ia pun mengatakan tujuan dari Pameran Bali Bangkit ini untuk membangkitkan perekonomian Bali saat dan paska pandemi COVID-19 dengan meningkatkan produktivitas para UMKM/IKM di Bali. Selain itu, pameran ini juga bertujuan untuk meningkatkan akses pasar produk para perajin di dalam maupun luar daerah.[rls]