TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Terus menuai sorotan soal pengelolaan dan kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Sorotan itu datang dari Anggota Dewan Tabanan. Bagaimana tidak kondisi TPA Mandung sudah parah dan krodit. Luasan TPA sudah tak sanggup menampung sampah-sampah.
Bahkan dari survey yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali di prediksi TPA Mandung hanya mampu bertahan menampung sampah sampai 3,5 tahun kedepan. Mengingat kondisi sudah overload.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan I Made Asta Dharma mengaku sejatinya pihaknya bersama anggota DPRD Tabanan lainnya sudah beberapa kali turun ke TPA Mandung dan memberikan masukkan soal pengelolaan TPA Mandung kepada dinas yang menangani. Sebelum kondisi sekarang TPA yang overload.
“Sebelum Overload seperti sekarang. Kita pernah pernah turun sidak. Hanya kurang respect atau respon dari dinas terkait. Waktu meminta tiga Desa di Kota Tabanan yakni Dauh Peken, Dajan peken dan Delod Peken dijadikan pilot project bagaimana pemilahan sampah dilakukan di desa. Masukan itu kami sampaikan ke dinas DLH,” kata Asta Dharma, Jumat (17/9/2021).
Tiga desa dijadikan pilot project karena tiga desa termasuk dalam penghasil sampah begitu banyak mengingat berada di perkotaan dan kepadatan penduduk. Tiga Desa ini pilot project dengan memilih antara sampah organik dan non organik.
Ketiga ini setelah memilih sampah organik sampah organik untuk menjadi pupuk kompos. Dan hasil dari pupuk diberikan kepada petani. Karena Tabanan sebagai lumbung berasnya Bali. Sehingga bisa terpenuhi untuk kebutuhan pupuk organik.
Pilihan sampah organik di cacah, baru kemudian dikirim ke salah satu pabrik plastik yang ada di Tabanan, Penyalin, Kerambitan. Sehingga sampah dari tiga desa ini hanya residu yang ke TPA.
“Sayangnya masukkan soal pilot project tersebut tak digubris,” jelas Asta Dharma.
Banyak permasalahan yang terjadi di TPA mulai dari kebakaran, hingga sekarang kondisi krodit. Belum lagi kondisi alat berat dan truck-truck pengangkut sampah yang rusak.
“Kami prihatin kondisi demikian. Masukkan sudah kami berikan, namun tidak dilaksanakan,” ungkapnya.
Soal solusi sekarang untuk TPA Mandung yang overload. Apakah tidak bisa dikelola oleh Perusahaan Daerah yakni PD Dharma Santika dengan pihak ketiga sehingga profesional terjadi dalam pengelolaan sampah.
“Kalau PD Dharma Santika yang mengelola yakin bisa. Kan itu perusahaan daerah jadi bisa menjalankan konsep bisnis dari mana. Dengan menjual sampah plastik yang sudah dipilah dan dicacah untuk pabrik. Begitu pula pupuk dari sampah organik. Artinya menjadi bagian bisnis PD Dharma Santika,” pungkasnya. (mp)