JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Bidang pertanian menjadi salah satu bidang prioritas dari kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster melalui visi pembangunan Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Guna mendukung peningkatan hasil pertanian, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Senin (11/10/2021) siang menyalurkan bantuan berupa Alat dan Mesin Pertanian Pra Panen yang bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2021.
Bantuan tersebut diserahkan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada kepada 10 kelompok tani/subak di Bali.
5 (Lima) kelompok tani/subak menerima bantuan Traktor Roda 2 yakni Subak Uma Panji Baktiseraga (Buleleng), Kelompok Tani Mentik Sari Mekar Tamblang (Buleleng), Kelompok Tani Mekar Sari Rahayu Bengkala (Buleleng), KUB Petani Porang “Maju Bersama” Mundeh Kauh (Tabanan), Subak Akah (Klungkung).
Sementara 5 (Lima) kelompok tani/subak lainnya menerima bantuan pompa air yakni Subak Penyaringan, Subak Pemangket Awen Barat, Subak Pangkung Buluh, Subak Kedua dan Subak Tegal Badeng yang seluruhnya berada di Kabupaten Jembrana.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada dalam sambutannya menyampaikan penyerahan alat bantu pertanian ini diharapkan dapat memacu semangat para petani.
“Kami harap bantuan ini memberikan motivasi kepada petani agar lebih semangat lagi. Karena kami bantu dengan traktor roda dua dan pompa air,” ujarnya didampingi Kabid Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, Ketut Karya Utama.
Ditambahkan Sunada, dengan bantuan ini petani bisa lebih mudah dalam meningkatkan hasil pertanian.
“Tidak ada lagi alasan tidak ada air, sehingga dengan bantuan ini mereka bisa mengolah tanah,” terangnya.
Sunada pada kesempatan ini juga berpesan kepada para penerima bantuan agar merawat alat dan mesin yang di berikan sehingga bisa bertahan lama.
“Alat ini tidak boleh dijual,” tegasnya.
Sementara itu, Kelian Subak Penyaringan, Medoyo Jembrana, I Gede Sumarwen menyampaikan terima kasih atas bantuan pompa air tersebut. Menurutnya, bantuan ini sangat dia tunggu. Karena dua tahun lalu, air yang mengaliri sawah di subaknya yang seluas 31 hektar terputus akibat banjir.
“Air di subak kami terputus. Pompa ini akan kami pasang di sumber sisa air subak lainnya. Subak kami ada di paling belakang,” tuturnya.