DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Gubenur Bali, Wayan Koster menerima Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara, Evangelian Sasingen pada, Kamis (Wraspati Kliwon, Warigadean), 21 Oktober 2021 di Jayasabha, Denpasar.
Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi oleh Kepala BPSDM Provinsi Bali, I Gede Darmawa, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta, dan Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja. Sedangkan Bupati Sitaro, Evangelian Sasingen didampingi oleh Wakil Bupati Sitaro, John Palandung, Sekretaris Daerah, Herry Bogar, dan Kadis Pariwisata Sitaro, Hendrik Lalamentik.
Bupati Sitaro, Evangelian Sasingen dihadapan Gubernur Bali menyampaikan kehadiran Kami ke Bali untuk belajar tentang pengembangan pariwisata di Pulau Dewata termasuk belajar terkait kebencanaan. “Kami sudah ke Desa Wisata Penglipuran, karena Desa ini terkenal akan kebersihannya. Kemudian karena Kepulauan Sitaro sangat rentan terjadi bencana alam, akibat di tempat Kami topografi daerahnya pegunungan dan bebatuan. Maka kesempatan Kami ke Bali juga untuk menyempatkan waktu bertemu BPBD Bali untuk mendapatkan ilmu kebencanaan,” ujarnya dihadapan Gubernur Koster seraya mengatakan di Bali sangat bagus sekali sudah ada mitigasi kebencanaan.
Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan terimakasih kepada Bupati Sitaro yang telah berkunjung ke Bali. Terkait dengan pariwisata, memang pariwisata menjadi sektor yang paling unggul di Bali. Namun kehadiran pariwisata diharapkan betul-betul bisa memberdayakan sumber daya lokal.
Selanjutnya, bagiamana agar hotel dan restaurant dari awal sudah diarahkan menggunakan produk lokal, jangan diarahkan menggunakan produk luar. Sehingga wisatawan yang ke Pulau Dewata bisa menikmati hasil alam yang ada, seperti ikan hingga buah lokal agar bisa dimanfaatkan oleh hotel dan restaurant.
Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengajak Bupati Sitaro untuk memanfaatkan produk lokal, karena jangan sampai pariwisata itu mengkonsumsi produk luar. Kemudian jangan hanya menargetkan hasil pajak hotel dan restaurant saja, karena itu sudah kewajiban. Tapi yang langsung menyentuh ke masyarakat dari kehadiran pariwisata ini ialah adanya pemanfaatan produk lokal seperti minum, makan, hingga souvenir.
Sehingga masyarakat Kita langsung bisa menikmati hasil dari pariwisata itu sendiri. “Ibu Bupati jangan lihat Bali itu bagus. Bali itu juga ada buruknya, dimana ada hotel dan restaurant yang memanfatkan telur, sayur, buah dari luar, sehingga petani di Bali tidak mendapatkan manfaatnya,” ungkap mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Karena masalah itulah, Begitu Saya menjadi Gubernur Bali, Saya langsung mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. “Tahun 2022 akan Saya gencarkan semua hotel dan restaurant menggunakan produk lokal. Sehingga kehadiran pariwisata itu betul-betul memberikan manfaat kepada masyarakat Kita di Bali,” tutupnya.[*]