BADUNG, MEDIAPELANGI.com – Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati memberikan perhatian khusus terhadap pemanfaatan dan pengembangan industri tradisional tenun lokal Bali, khususnya wastra atau Kain Tenun Endek Tradisional Bali.
Bahkan sebagai wujud keseriusan pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakilnya terhadap upaya melestarikan dan meningkatkan minat terhadap penggunaan kain tenun endek tradisional Bali, telah dilakukan kerja sama dengan Brand Christian Dior untuk menggunakan kain tenun endek Bali sebagai bahan baku koleksinya.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati dalam sambutannya saat mewakili Gubernur Bali serangkaian Penutupan Cerita Wastra dan Pagelaran (Sinergritas Program KEMENKOP dan DEKRANAS), di Smesco Hub Timur, Kawasan Pariwisata Nusa Dua Blok RA, Kuta Badung, Jumat (29/10/2021).
Untuk melindungi keberadaan kain tenun tradisional Bali yang saat ini mampu menembus pasar internasional, telah dikeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/ Kain Tenun Tradisional Bali, yang salah satunya mengatur dan menghimbau agar pimpinan instansi vertikal, dan jajaran terkait termasuk staf menggunakan pakaian berbahan endek di hari selasa dan jumat, serta pakaian adat Bali yang tentunya dipadukan dengan kain endek pada hari kamis.
Semua kebijakan yang di lakukan ini merupakan penjabaran dari Visi “Nangun Sat Kerthì Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru ” yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia sekala- niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.
“Ditengah pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum lenyap secara keseluruhan, diyakinkan Bali akan bangkit dan sudah menjadi tugas kita untuk membangun sisi kreatif lain dari pariwisata yang sudah ada selama ini.
Salah satunya melalui sinergitas antara pariwisata dengan memanfaatkan dan memasarkan produk- produk lokal Bali. Saya percaya dengan kreatifitas yang dimiliki masyarakat Bali, sumber daya alam Bali yang sangat kaya serta didukung teknologi digitalisasi yang sedang berkembang pesat saat ini, kita akan dapat menghasilkan suatu daya tarik wisata sekaligus
mendorong produk lokal Bali untuk berkembang dan mampu menembus pangsa pasar, tidak hanya domestik tetapi juga pangsa pasar internasional,” imbuh Wagub Cok Ace.
Diharapkan dengan adanya sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka penguatan iklim usaha khususnya di daerah dapat dilakukan secara maksimal.
Sementara Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki mengatakan Smesco hub timur menjadi special karena pariwisata di bagian timur memiliki sumber daya alam dan bahan baku yang berlimpah memberikan dukungan bagi pengembangan peran tata resator untuk membangkitkan UKM Indonesia di mata dunia, maka ke depan Bali bukan hanya dikunjungi dunia, namun Bali juga mampu mengunjungi dunia. Selain sumberdaya alam dan pariwisata Bali juga mampu menjadi pusat treading dan investasi untuk komoditi untuk wilayah timur Indonesia.
100 UMKM yang naik kelas dalam kerangka Bali base interpreneur network series 2021 ini diharapkan menjadi jendela bagi perkembangan industri kerajinan rakyat dengan target nilai ekspor 15 juta US dolar di tahun 2024 dapat tercapai. Melalui cerita wastra ini, sinergi program/ kegiatan Kementerian Koperasi dan Dekranasda dapat memberikan harapan untuk mencintai dan mempergunakan produk local Bali.[*]