KARANGASEM, MEDIAPELANGI.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster kembali menyapa masyarakat Karangasem melalui acara “Aksi Sosial Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Menyapa dan Berbagi” bertempat di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Rabu (3/11/2021).
Dalam aksi sosial tersebut, pendamping Orang Nomor Satu di Bali ini berkesempatan menyerahkan tiga aton beras dengan sasaran sebanyak 120 orang yang masing-masing memperoleh 25 kg. Bantuan ini ditujukan kepada lansia, penyandang disabilitas, kader PKK, balita gizi kurang/buruk serta Ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK). “Kami berusaha meningkatkan bantuan, yang pada awalnya bantuan satu ton menyasar 50 orang, kali ini bisa kita naikkan. Tentu ke depan kami ingin lebih banyak berbagi kepada masyarakat,” ungkap Ny. Putri Koster yang turut didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Karangasem Ny. Nuriasih Gede Dana.
Tidak hanya bantuan beras, Ny. Putri Koster juga menyerahkan 30 kaleng susu untuk 10 balita gizi buruk. Ia menyadari mungkin tidak semua balita suka dengan satu merk susu, sehingga ia meminta kader-kader PKK di tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa untuk bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kegemaran para balita.
Ia mengatakan bahwa gerakan ini dilakukan karena pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu setengah tahun tersebut, telah berdampak terhadap menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat. “Apalagi menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, sehingga kebutuhan keluarga semakin meningkat,” jelasnya.
Selain itu, ia melanjutkan kegiatan aksi sosial ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi masyarakat, menyapa dan berbagi serta menyentuh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. “Untuk itu saya harap kader-kader PKK hingga yang terbawah untuk terus memantau serta melaporkan jika ada kader atau pun warga yang benar-benar membutuhkan. Sehingga kami bisa segera menyentuh mereka,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan akan bahayanya stunting atau gagal tumbuh kembang pada balita. Menurutnya, stunting bisa terjadi saat anak masih dalam kandungan, sehingga diharapkan para ibu atau calon ibu untuk benar-benar menjaga kesehatan dan asupan, bahkan sebelum mereka hamil. “Banyak remaja putri kita yang sudah diet ketat sejak dini hingga kekurangan asupan. Hal itu juga bisa berpengaruh pada kesehatan mereka kelak. Apalagi jika keterusan bisa berpengaruh kepada calon janin juga. Untuk itu, mari jaga kesehata sejak dini. Meskipun angka stunting di Bali cukup rendah dibandingkan dengan provinsi lainnya, namun lebih baik mencegah stunting daripada mengobati,” tandasnya.[*]