TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Bencana tanah longsor melanda wilayah Kabupaten Tabanan, akibat hujan lebat sejak Kamis (18/11/2021) malam mengakibatkan sejumlah bencana alam.
Kejadian senderan milik warga jebol di Banjar Bajera Jero, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, pada Jumat (18/11/2021).
Senderan yang terbuat dari batu padas tersebut memiliki tinggi 5 meter dan panjang sekitar 20 meter.
Bahkan salah satu warga Banjar Bajera Kelod tertimpa reruntuhan tembok hingga mengalami luka dan patah tulang kaki. Selain itu, rumah korban juga sempat terendam air setinggi hampir lutut orang dewasa.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 Wita. Peristiwa senderan jebol tersebut diketahui pertama kali oleh seorang warga yang juga korban bernama Ni Wayan Suweci (33) sedang berada di kamar mandi. Saat itu, korban Wayan Suweci tiba-tiba saja mendengar suara benda jatuh yang begitu keras.
Seketika, korban tertimpa reruntuhan tersebut dan menimpa kakinya. sehingga kaki kiri korban luka dan mengalami patah terbuka.
Pasca kejadian tersebut, korban sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan untuk mendapatkan penanganan medis.
Adapun panjamg senderan jebol tersebut sepanjang kurang lebih 20 meter dengan tinggi 5 meter.
Selain mengakibatkan korban patah tulang, rumah warga juga sempat tergenang air. Sebab, longosor tersbeut juga menutup aliran air yang berada di sebelah rumah tersebut. Hingga saat ini, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD Tabanan serta masyarakat telah melakukan penanganan dengan memindahkan material longsor.
“Senderannya jebol tadi pagi dan mengakibatkan seorang warga terluka dan patah tulang kaki. Mungkin iru disebbakan karena sempat terkenal pecahan material longsor tersebut,” ungkap Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia.
Dia melanjutkan, untuk kerugian masih belum bisa di perkirakan menunggu pemilik rumah datang ke TKP ,mengingat yg punya rumah berdomisili di wilayah Renon, Denpasar.
“Kerugian belum bisa ditaksir berapa. Karena masih menunggu pemilik rumahnya juga,” jelasnya.
Sementara itu, Kelian Banjar Bajera Kelod, I Putu Adi Wirawan menuturkan, dirinya mendapat laporan dari warga atau korban pasca peristiwa tersebut sekitar pukul 06.00 Wita.
“Setelah tiang cek ke lokasi, ternyata pondasi yang berada di sebelah rumah korban sudah roboh. Itu menutup kali yang berada di sebelahnya dan mengenai tembok kamar mandi dan membuat tembok kamar mandi jebol.
Pada saat korban berada di kamar mandi, sehingga terkena pecahan tembok dan mengakibatkan korban mengalami luka di kaki dan patah. Beruntung, saat ini sudah menjalani perawatan,” tutur Putu Adi.
Diduga akibat saluran irigasi yang meluber masuk ke bangunan, sehingga tanah di bawah senderan pun jebol.
Terlebih lagi saluran tersebut mampet, sehingga airnya pun meluber ke bangunan milik keluarga I Made Suweta.
Air yang terus menggenangi areal senderan tersebut, mengakibatkan tanahnya menjadi labil, sehingga roboh pun tidak bisa dihindari.
Pasca kejadian tersebut pihaknya langsung melapor ke Perbekel, TNI, Polri serta BPBD Tabanan untuk ditangani. Tim gabungan tersebut dibantu dengan warga setempat.
Selain material longsor, rumah korban juga sempat terendam karena material longsor menutupi kali yang berada di sebelah rumah korban.
“Tadi saat kejadian tidak ada hujan sama sekali, kemungkinan senderannya sudah tidak kuat. Semoga peristiwa ini tak terjadi lagi kedepannya,” harapnya.[*]