DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda ) Provinsi Bali Ny. Putri Koster berharap Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Uni Eropa dan Indonesia (I-EU CEPA) dapat menjadi momentum transisi Ekonomi Era Baru.
Dengan dukungan digitalisasi, berbasis sumber daya lokal serta energi baru terbarukan, kerjasama ini diharapkan menjadi upaya pemulihan ekonomi bagi Indonesia dan Uni Eropa, sebagai bagian dari ekosistem ekonomi global dengan tatanan baru. Demikian disampaikan Ny. Putri Koster dalam sambutannya saat menjadi narasumber dalam acara CEPA Roadshow and Business Forum Meeting secara daring dari Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Senin (29/11/2021).
Lebih jauh dalam sambutannya, pendamping orang nomor satu di Bali ini menyampaikan bahwasannya perjanjian ini menjadi sarana inisiasi pemulihan ekonomi bagi Indonesia dan Uni Eropa dan dapat memberikan potensi besar untuk pendapatan dan penciptaan lapangan kerja dua negara. Untuk itu pihaknya berharap, I-EU CEPA dapat mengintegrasikan kerangka kerja untuk Uni Eropa dan Indonesia, serta membuka potensi besar dari kemitraan ekonomi bilateral, mendorong kerjasama ekonomi antara bisnis, masyarakat dan individu.
“Kami harap I-EU CEPA dapat memperluas kemitraan ekonomi bagi semua pihak, mendorong perubahan kualitatif dalam perdagangan dan industri melalui investasi di bidang teknologi, infrastruktur dan sumber daya manusia, memperluas kesempatan kerja, terutama di Bali dan Indonesia, “ imbuhnya.
Seniman multitalenda yang akrab dipanggil Bunda Putri ini menambahkan upaya yang dibangun ini sangat sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dimana visi ini berakar pada nilai nilai kearifal lokal Sad Kerthi untuk menjaga keharmonisan alam, manusia dan kebudayaan Bali. Dengan pendekatan pembangunan ini, akan terjaga kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat melalui penggunaan sumber daya lokal serta mengembangkan proses produksi berbasis energi baru terbarukan.
Ny. Putri Koster menambahkan Global Break sebagai dampak Pandemi Covid-19 telah memberikan berbagai pengetahuan dan pandangan baru mengenai pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebelum pandemi, devisa sektor pariwisata berada di posisi ke dua setelah minyak dan gas bumi. Pandemi memberikan dampak signifikan dalam tata cara berniaga, keterbatasan interaksi, tata cara transaksi, tata cara export, kebutuhan logistik, serta perlu penyesuaian dalam menghadapi era baru ekonomi global, termasuk ekosistem pariwisata. Untuk itu pihaknya berharap kebijakan baru ini dapat mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, melalui promosi berbasis teknologi digital.
“Kami mendorong diskusi dapat berlanjut sehingga mampu melahirkan solusi dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19, khususnya pemulihan ekonomi dengan pendekatan Ekonomi Hijau yang sedang diterapkan oleh Uni Eropa. Kami harap pertemuan ini dapat menghasilkan kebijakan bersama yang strategis yang berdampak pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dengan tetap mempertimbangkan prinsip saling memberi manfaat, “ tuturnya.
Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam H.E. Vincent Piket menyampaikan bahwasannya, baik Indonesia maupun Uni Eropa memilki pangsa pasar yang sangat besar. Untuk itu perjanjian kerjasama ini sangat penting. Di samping itu, pihaknya juga berharap agar sosialisasi terkait perjanjian kerjasama ini terus dilakukan sehingga para pengusaha mengetahui informasi dan dapat mempersiapkan diri agar bisa mempersiapkan produk yang sesuai dengan standar yang telah disepakati.
CEPA Roadshow and Business Forum Meeting yang mengangkat tema “ Sustainable Investment and Trade “ turut dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Provinsi Bali I Made Ariandi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta. Pengurus dan anggota KADIN kabupaten/kota se Bali serta undangan lainnya.[*]