TABANAN, MEDIAPELANGI,com – Prada I Nyoman Trika Daryanta, anggota TNI yang tewas gantung diri bertugas di Yonif Raider 900/Satya Bhakti Wirottama. Ternyata pemuda berusia 22 tahun itu seorang alumni SMKN 3 Tabanan. Dia juga alumni dari SMPN 1 Marga.
I Nyoman Trika Daryanta masuk ketentaraan dari jenjang tamtama. Menurut aturan, jenjang tamtama minimal berpendidikan SMP. Walau begitu, Prada I Nyoman Trika Daryanta sebetulnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau setingkat SMA.
Dari penelusuran Mediapelangi.com, ternyata Nyoman Trika Daryanta merupakan alumni SMKN 3 Tabanan. Diketahui, sekolah ini berada di Jalan Kahyangan, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Bali.
Kelian Adat Banjar Selanbawak Kelod, I Wayan Sudika membenarkan warganya itu lulusan SMKN 3 Tabanan.
Setelah lulus SMK, I Nyoman Trika Daryanta mendaftar sebagai calon tamtama di Singaraja, Buleleng.
“Saya tahu Nyoman Trika lulus TNI dari teman-teman dan keluarganya,” kata Sudika, Minggu (5/12).
Nyoman Trika baru selesai mengikuti pendidikan tamtama di Singaraja dengan nomor T. 473 di Dikmata Gelombang II Tahun 2020 di Singaraja.
Selain sekolah di SMKN 3 Tabanan, I Nyoman Trika juga alumni di SMPN 1 Marga. Dia tamat dari SDN 1 Desa Selanbawak.
Kapendam IX/ Udayana Letkol Kav Antonius Totok Yuniarto, Minggu (5/12) membenarkan, I Nyoman Trika Daryanta adalah anggota TNI dari kesatuan Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 900/Satya Bhakti Wirottama Kodam IX/Udayana.
Nyoman Trika Daryanta, lanjut Antonius, berpangkat prada atau prajurit dua. Dikatakan, dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh pemuda asal Desa Selanbawak, Marga, Tabanan tersebut.
Dia pun menjelaskan, jenazah Nyoman Trika Daryanta sudah dibawa ke Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan.
“Jasad korban sudah dibawa ke kampung halaman di Tabanan,” jelas Antonius.
Sebelumnya, Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada mengaku mendapat laporan sekitar Pukul 10.00 Wita tentang adanya orang gantung diri di jembatan Tukad Bangkung.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tubuh korban ke atas jembatan Tukad Bangkung sekitar Pukul 13.00 Wita.
“Proses evakuasi berjalan lancar, tidak ada kendala di lapangan dan tim SAR gabungan telah mengangkat tubuh korban,” ujar Gede Darmada, Sabtu (4/12).
Setelah bisa diangkat dari samping bawah jembatan, jasad I Nyoman Trika Daryanta dibungkus kantong mayat. Kemudian dibawa Puskesmas Petang II di Desa Pelaga, yang jarakanya hanya sekitar 10 kilometer.
Setelah pemeriksaan, jenazah Nyoman Trika dibawa ke rumah duka di Banjar Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak.
Tubuh Nyoman Trika Daryanta ditemukan warga sekitar Pukul 08.45 Wita. Seorang warga menemukan dia tergantung lewat tali yang diikat di tiang listrik, sedangkann tubuh Nyoman Trika Daryanta terjerat di bawah jembatan Tukad Bangkung.
Hal itu pun membuat geger. Akhirnya temuan itu dilaporkan ke kepolisian serta dilakukan evakuasi dengan metode mountainering. [MP]