TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pencurian di pura kembali terjadi di Tabanan, Bali. Kali ini Pura Luhur Pucak Paruman, Banjar Bantannyuh, Desa Batannyuh, Desa Adat Belayu, Kecamatan Marga yang disatroni maling. Akibatnya, sejumlah perangkat gong baleganjur hilang dicuri. Pencurian itu baru diketahui Selasa (7/12) sekitar Pukul 17.00 Wita.
Peristiwa itu diketahui bermula saat I Made Puja (80) datang ke pura untuk mematikan lampu. Tugas Puja memang mematikan lampu pada pagi hari.
Sampai di pura, I Made Puja melihat dua pintu gudang penyimpenan yang terletak di pelataran Jaba Tengah Pura terbuka paksa.
Setelah dicek lebih lanjut, tidak ada barang yang hilang dari gudang itu. Karena merasa aman, saksi tersebut kemudian pulang ke rumah.
Pada sorenya, giliran I Wayan Kasna (65) yang bertugas menghidupkan lampu datang ke Pura Pucak Paruman. Ia juga mendapati dua pintu gudang terbuka. Kasna pun masuk dan ia melihat alat pemukul gamelan dan gamelan tercecer di lantai.
Dia pun makin penasaran. Kemudian mengecek peti. Ternyata, beberapa gamelan hilang. Hasil pengecekan ulang, akhirya diketahui bahwa sebanyak 18 piranti gong baleganjur lenyap.
Beberapa piranti baleganjur itu adalah 8 buah reong, 2 buah ponggang, 1 buah tawa tawa, 1 buah klenang, 6,5 set ceng ceng tersisa 1,5 set ceng ceng. Pihak pura pun merugi sekitar Rp40 juta.
Kasus ini pun dilaporkan ke Polsek Marga. Kapolsek Marga, AKP I Gede Budiarta membenarkan adanya laporan pencurian di pura tersebut. Dia mengatakan, peti penyimpanan gong tersebut terletak di luar dalam kondisi tak terkunci.
Pihaknya memperkirakann pencurian itu terjadi Senin (6/12) malam hari dan baru diketahui pihak pengempon pada Selasa (7/12) sore hari.
“Di lokasi kejadian tidak ada CCTV,” jelas Budiarta, Rabu (8/12).
Budiarta mengatakan, sampai saat ini masih melakukan penyelidikan. Pihaknya berharap para pengempon pura memasang CCTV untuk memantau keadaan pura. [MP]