DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Gubernur Bali, Wayan Koster yang didampingi Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster membuka secara resmi Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 1 Tahun 2020 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, pada Kamis (Wraspati Umanis, Matal) 20 Januari 2022.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini memberikan apresiasi Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster yang telah berupaya membangkitkan perekonomian Bali melalui IKM/UKM di Bali selama masa pandemi Covid-19.
“Saya masih ingat, saat pandemi Covid-19 dimulai di Indonesia. Selama tiga bulan Kita melakukan pembatasan aktivitas yang mengakibatkan ekonomi mandeg. Pada pertangahan Tahun 2020, Ibu Putri bertanya kepada Saya, apakah bisa memanfaatkan Ardha Candra untuk pameran IKM secara gratis?
Saat itu, Saya langsung jawab iyakan niat mulia ini,” cerita Wayan Koster dihadapan Pimpinan BPD Bali, Balimall.id, Ketua Gatriwara, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali, Ketua Bhayangkari Provinsi Bali, Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-Bali, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali serta jajaran di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang hadir dengan protokol kesehatan yang ketat.
Perlahan-lahan, lebih lanjut diceritakannya bahwa Pameran IKM yang awalnya dilaksanakan secara daring, mulai membaik dan terlihat hasilnya. “Berikutnya pameran dilaksanakan secara hybrid, atau perpaduan daring dengan konvensional, serta berkembang terus menjadi konvensional seperti Pameran IKM Bali Bangkit yang Kita kenal selama ini. Jadi tentu ini luar biasa, karena awalnya pameran dilakukan tanpa membebani APBD sepeser pun,” ungkapnya.
Mengenai Pameran IKM Bali Bangkit yang diselenggarakan selama ini, Gubernur jebolan ITB tersebut menyampaikan rasa bangganya akan prinsip Ketua Dekranasda Ny. Putri Koster untuk melestarikan budaya yang ditularkan secara langsung kepada para peserta pameran. Menurutnya, prinsip pelestarian warisan leluhur yang tertuang dalam Mars Dekranasda sangatlah sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali serta prinsip Ekonomi Kerthi Bali membangun Bali Era Baru yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo.
“Ekonomi Kerthi Bali terdiri atas enam pilar sektor unggulan yaitu: 1) Sektor Pertanian dalam arti luas dengan sistem pertanian organik; 2) Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri; 4) sektor IKM, UMKM dan Koperasi; 5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; serta 6) Sektor Pariwisata. Sehingga pameran ini sangat sesuai dengan sektor yang ke-empat di Ekonomi Kerthi Bali, yakni IKM dan UMKM” imbuhnya seraya mengatakan prinsip Ekonomi Kerthi Bali untuk menjaga serta memanfaatkan sebaik-baiknya potensi Bali secara keseluruhan untuk kepentingan masyarakat Bali.
Lebih lanjut orang nomor satu di Pemprov Bali ini mengajak Dekranasda Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali agar benar-benar menjaga warisan leluhur, jangan sampai budaya Kita dimanfaatkan orang lain. “Sama seperti Kain Tenun Endek Bali yang dulu diproduksi di luar dan di bawa ke Bali, lalu masyarakat Kita di Bali menjadi pangsa pasar keuntungan dari pihak luar,” jelas Gubernur Koster yang telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tradisional Bali.
Atas masalah itu (Kain Tenun Endek Bali yang dulu diproduksi di luar dan di bawa ke Bali, red), menurut Wayan Koster membuat Bali kehilangan banyak hal. “Pertama Kita kehilangan warisan budaya, kedua warisan budaya Kita dinikmati oleh pelaku usaha dari luar Bali, ketiga Kain Tenun Endek Bali yang diproduksi di luar Bali menjadikan produk Kita dibuat di luar, lalu budaya Kita diambil, dan Kita beli pula,” sebutnya dengan nada miris sembari mengatakan jumlah penduduk Bali yang 4,3 juta sangatlah sedikit, jadi jangan sampai diambil oleh orang lain lagi. Hal ini menyebabkan perajin semakin terjepit. Maka ini harus ditata ulang, dari hulu sampai hilir, jadi apa yang Kita lakukan saat ini diharapkan bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Bali.
Diakhir sambutannya, orang nomor satu di Pemprov Bali ini memberikan dukungan penuh kepada Dekranasda Provinsi Bali dalam upaya melestarikan warisan budaya Bali. Hal ini menurutnya patut ditiru oleh Dekranasda Kabupaten/Kota se-Bali. “Apa yang sudah dilakukan oleh Dekranasda Provinsi Bali sudah sangat tepat, jika perlu ditegaskan lagi, sehingga para perajin, IKM bisa terus mengikuti aturan dalam Pameran IKM Bali Bangkit ini.
Apalagi Presiden RI, Joko Widodo sudah mengapresiasi langsung saat berkunjung ke Pameran IKM Bali Bangkit ini tahun lalu, serta langsung memerintahkan Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan untuk membuka stand khusus IKM/UMKM seluruh Indonesia pada perhelatan G20 mendatang di Nusa Dua, Bali. Jadi berkat berkunjung ke Pameran IKM Bali Bangkit, Bapak Presiden mendapatkan ide tersebut, jadi Saya harap para perajin terus jaga bahkan tingkatkan kualitas produknya,” tutupnya yang disambut tepuk tangan.
Sementara itu Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster mengatakan perhetalan Pameran IKM Bali Bangkit Tahun 2022 kali ini merupakan sinergitas dari Dekranasda Provinsi, Dekranasda Kabupaten/Kota serta BPD Bali dan Balimall.id. Tujuan dari program ini adalah untuk menggeliatkan para perajin serta perekonomian Kita di Bali ditengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. “Yang Kami lakukan mungkin kecil, namun dengan cinta yang besar, serta dengan harapan para perajin bisa bergeliat kembali serta semangat kembali dalam berkarya,” ujarnya.
Ny. Putri Koster juga mengungkapkan bahwa setahun terakhir ini dari akhir tahun 2020 hingga akhir tahun 2021, Dekranasda telah melaksanakan tugas tanggung jawab untuk mengawasi, mengarahkan, membimbing agar perajin IKM/UMKM tetap berada pada koridor, serta ikut memperkuat ekonomi Bali, dan melestarikan warisan leluhur.
“Biasanya karena ingin kejar untung banyak jadinya melupakan pola warisan leluhur. Jadi warisan leluhur harus tetap pada kualitasnya,” harapnya seraya menyatakan selama Pameran IKM Bali Bangkit 2021, Dekranasda telah menghadirkan 700 pelaku IKM/UMKM yang terus berpameran baik secara bergantian ataupun tetap di Taman Budaya Denpasar. Rata-rata penjualan pada pameran tersebut adalah Rp 1,8 Miliar perbulan atau Rp 2,9 Miliar selama setahun. Itu hasil jualan para perajin yang murni masuk kantong mereka selama pandemi. Tentu ke depan jika kondisi telah kembali normal, pemasukan bisa lebih dari itu,” jelasnya.[*]