DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia di penghujung tahun 2019 telah meninggalkan bekas dalam diri kita semua. Bali dan seluruh dunia telah memfokuskan semua energi dan pikiran selama 2 tahun terakhir untuk mengekang penyebaran virus.
“Bali telah melalui banyak tantangan di masa lalu, tetapi tidak ada yang seperti ini. Untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Bali telah bekerja sebaik mungkin dengan serangkaian kebijakan dan peraturan yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Setidaknya ada dua (2) titik fokus dalam upaya yang dilakukan pemerintah Provinsi Bali terkait ketidakseimbangan pembangunan antar wilayah di Bali dan ketidakseimbangan antar sektor ekonomi di Bali”.
Hal ini disampaikan Wagub Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati saat didaulat menjadi narasumber utama dalam Bali Consular Corps Monthly Cosular Luncheon, yang diselenggarakan oleh Konsulat Kehormatan Ceko dan Konsulat Kehormatan Ukraina, di Hotel Griya Santrian, Sanur – Denpasar, Jumat (21/1/2022).
Pemerintah Provinsi Bali mengatasi ketidakseimbangan ini melalui visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang berarti melestarikan alam Bali dan segala isinya baik secara fisik (Sekala) dan spiritual (Niskala). Dengan demikian, pemerataan pembangunan di Bali tidak hanya menjaga keseimbangan antar kabupaten, tetapi juga menjaga aspek lingkungan.
Terlepas dari segala kekurangan dan keterbatasan sumber daya akibat dampak pandemi terhadap sektor pariwisata, Pemerintah Provinsi Bali telah mengedepankan komitmen terbaik untuk berdiri bersama seluruh masyarakat Bali. Semua pemangku kepentingan termasuk komunitas lokal dan bisnis telah bekerja sama untuk mengurangi penyebaran virus ke tingkat terendah.
Pemerintah kemudian menggerakan beberapa rencana strategis untuk pemulihan ekonomi Bali yang turun menjadi -9,7% di tahun 2021. Rencana strategis tersebut mencakup beberapa poin salah satunya merumuskan lembaga regulasi, dan bekerja sama dengan kementerian untuk bisnis. Bali telah bekerja sangat keras untuk mencapai hasil yang baik dalam mengendalikan pandemi, karena pariwisata Bali masih relevan bagi pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Bali.
Dengan mengangkat tema “Peran Konsulat dan Perwakilan Negara Sahabat di Bali Menyambut Perekonomian Bali Era Baru Pasca Pandemi”, ada beberapa point yang disampaikan oleh Wagub Cok Ace, yakni sekalipun Visa on Arrival (VOA) masih dicabut, namun Cok Ace ingin meyakinkan bahwa proses aplikasi visa akan berjalan lancar dan semua birokrasi telah memperhatikan hal ini sebagai hal yang sangat penting.
Karantina wajib dapat menunda calon wisatawan mancanegara yang akan berlibur tetapi di Bali, tetapi dapat dipastikan bahwa karantina tidak akan merepotkan. Karena Bali memastikan bahwa keramahan terbaik akan selalu menjadi hal utama untuk memanjakan semua kebutuhan selama masa karantina.
Selain itu asuransi kesehatan wajib bagi wisatawan internasional yang selama ini dianggap merepotkan bagi banyak orang, juga dipastikan bahwa pemerintah provinsi Bali telah melakukan negosiasi dengan pemerintah pusat untuk meringankan cakupan asuransi (dan biaya), dan uji coba untuk mengizinkan wisatawan internasional untuk mengakses asuransi perjalanan pada saat kedatangan sudah dilakukan.
Dengan dilaksanakannya pertemuan ini diharapkan mampu menjadi simbol kerjasama, persahabatan dan perdamaian yang baik antara Indonesia khususnya Bali dengan Ceko dan Ukraina.[*]