TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Diduga tidak menerima data yang akurat terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir, DPRD Kabupaten Tabanan menduga adanya manipulasi data dan kebocoran pendapatan.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan I Made Asta Darma menyebutkan, dugaan tersebut disampaikan dalam rapat pansus I dalam rangka pemnahasan optimalisasi pendapatan dari pajak parker dan retribusi parkir yang berlangsung di gedung DPRD setempat, Senin (7/2/2022)
Menurutnya dugaan kebocoran parkir bisa saja terjadi. Misalnya satu lokasi parkir A katakanlah masuk 100 unit kendaraan roda dua, padahal disana potensinya bisa 200 kendaraan roda dua. Nah itu yang perlu di evaluasi.
“Bahkan minta di setiap lokasi titik parkir gunakan teknologi dan dilengkapi pengawas kamera CCTV,”ungkapnya.
Politisi partai Golkar itu juga meminta Pemkab untuk melakukan survey di lokasi titik parkir tersebut. Agar dapat mengetahui rata-rata dan faktanya berapa pemasukan parkir di lokasi tersebut,” jelasnya Asta Dharma kini juga masuk sebagai anggota pansus Khusus Optimalisasi Parkir.
Sehingga OPD terkait Dishub tidak asal-asalan menentukan uang setoran parkir kepada petugas parkir. Selain itu dia juga menyebut, soal pelaksanaan e-parkir elektronik yang sudah berjalan sejak awal. Perlu juga dievaluasi. Sejauh ini sudah efektif atau tidak dan berjalan dengan baik atau tidak.
Sehingga pada titik lokasi perki baru tersebut diketahui sebenarnya berapa pendapatan yang bisa dihasilkan.
Asta Darma juga menyinggung soal pengelolaan obyek-obyek parkir yang dikelola desa adat. Ini juga dicarikan solusinya dan diluruskan dulu. Solusi parkir dikerjasamakan dengan desa adat, namun Pemkab memberikan bantuan fasilitas yang di butuhkan.[mp]