DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Provinsi Bali yang juga sekaligus menjadi Ketua Dewan Pembina Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster berkesempatan menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada acara hari ulang tahun (HUT) ke-47 IWAPI dengan tema “Dengan Semangat Inovasi, Inklusif, Kolaboratif, Mendorong Perempuan Pengusaha dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju” bertempat di Hotel Puri Dalem, Denpasar, pada Kamis (10/2/2022).
Ny. Putri Koster sangat mengapresiasi keberadaan IWAPI, terlebih di tengah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dan telah melumpuhkan perekonomian Bali. Untuk itu, ia pun mengajak para anggota IWAPI untuk saling dukung dan saling mengisi dalam membantu pemerintah menggerakkan perekonomian, khususnya Bali.
Selain itu, ia juga mengajak IWAPI untuk terus mengasah diri, meningkatkan SDM para anggota maupun pegawainya dalam menyambut perkembangan zaman. “Jika tidak mau ketinggalan terus asah diri, jajaki teknologi digital, pelajari marketing di media sosial, e-commerce, dll. Karena itu salah satu modal kita untuk bertahan,” jelasnya pada kesempatan yang turut juga dihadiri oleh Ketua DPD IWAPI Bali AA Tini Rusmini Gorda beserta anggota IWAPI dari seluruh Bali.
Selain itu, IWAPI juga diharapkan turut dalam pemberdayaan IKM/UKM di Bali sekaligus sebagai upaya pelestarian warisan leluhur di Bali. Ia pun mencontohkan penggunaan kain bordir serta perhiasan alpaka yang meniru habis kerajinan songket Bali dan kerajinan emas/perak di Bali. Menurutnya jika masyarakat memberikan tempat untuk produk seperti itu sama saja dengan gerakan bunuh diri, karena sebagaimana diketahui bahwa produksi yang dilakukan besar-besaran dengan meniru kekayaan Bali itu dilakukan di luar Bali, namun dikonsumsi oleh masyarakat Bali. “Jadi keuntungan didapat bukan oleh orang Bali, kita hanya dijadikan objek saja,” imbuhnya.
Untuk itu, ia pun membeberkan berbagai upaya dalam melindungi warisan-warisan budaya tersebut. Melalui Dekranasda, ia mengaku telah menyelenggarakan pameran Bali Bangkit sepanjang tahun untuk memamerkan produk unggulan di Bali. Ia mengaku para peserta telah dikurasi, dipilih dan dibina agar menampilkan produk berkualitas saja. Sehingga jerih paya Dekranasda dan segenap dukungan IKM/UKM, produk-produk unggulan Bali Kembali mendapatkan tempat yang layak lagi.
Bahkan Presiden Indonesia Joko Widodo pun sangat terkesan dengan pameran Bali Bangkit, sehingga tercetus ide untuk menyediakan ruang pameran bagi IKM/UKM pada perhelatan G20 nanti. “Beliau telah memerintahkan Menko Luhut B Pandjaitan untuk menyediakan tempat pameran bagi IKM/UKM kita. Bahkan pengakuan dari Orang Nomor satu di Republik ini bisa kita dapat asalkan benar-benar menampilkan produk unggulan Bali,” tegasnya.
Ny. Putri Koster juga menyinggung tentang ekonomi Bali yang selama ini sangat tergantung dengan sektor pariwisata. Menurutnya sektor ini sangat rentan, hal itu sudah terbukti jika ada kejadian seperti Perang Teluk, Bom Bali I dan II, hingga erupsi Gunung Agung maka sektor pariwisata terkena dampaknya, dan perekonomian pun turut turun. Untuk itu, Gubernur Bali Wayan Koster telah menggagas konsep perekonomian yang dikenal sebagai Ekonomi Kerthi Bali, dan telah di launching oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo.
Dalam Konsep Ekonomi Kerthi Bali Gubernur Koster pun mentransformasi atau menggeser pariwisata; dan kembali menuju ke kekuatan yang sejak masa lalu hingga selama ini dimiliki Bali, yakni sektor 1) Pertanian dalam arti luas (organik); 2) Kelautan dan Perikanan; 3) Industri; 4) IKM, UMKM, dan Koperasi; terbaru 5) Ekonomi Kreatif dan Digital; serta sektor 6) Pariwisata sebagai bonusnya. Dengan konsep Ekonomi Kerthi Bali ini ia mengatakan bahwa pembagian kue perekonomian di Bali akan seimbang, seluruh sektor akan saling mendukung. Sehingga jika salah satu sektor mengalami keterpurukan, maka sektor lain masih bisa mendukung.
“Maka dari itu, pandemi pun mengajarkan kita untuk jeda sejenak sembari memikirkan serta benar-benar menata Bali. Kita bekerja lagi agar kue-kue ekonomi di Bali terbagi secara proporsional. Dan saya pun mengajak Ibu-Ibu IWAPI harus cerdas dan ambil kesempatan dalam hal ini,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua Panitia Penyelenggaraan HUT ke-47 IWAPI Ni Made Warti mengatakan penyelenggaraan acara ini sebagai salah satu rasa kebersamaan, keikhlasan dan keinginan untuk terus berubah dan maju melihat peluang. Sehingga IWAPI juga menjadi salah satu wadah untuk saling dukung para anggotanya dalam mengembangkan usaha.
Ia pun mengatakan dalam acara yang turut juga memamerkan usaha-usaha anggota IWAPI seluruh Bali ini dilaksanakan dengan protokol Kesehatan yang ketat, guna mencegah penyebaran Covid-19.[*]