TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dalam mempercepat penanganan sampah Sarbagita dari hulu, tengah dan hilir, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya hadiri undangan rapat Koordinasi percepatan penanganan sampah Sarbagita, Provinsi Bali yang dilaksanakan secara daring di TCC Tabanan, Senin (14/2/2022).
Dalam rapat koordinasi ini, dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, dan dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bappenas, Dirjen Cipta Karya, Perwakilan World Bank, Gubernur Bali, Walikota Denpasar dan Bupati Gianyar. Dalam koordinasi ini, Bupati Tabanan juga didampingi langsung oleh Sekda Tabanan, Kadis LH, Kadis PMD, Kepala Bapelitbang, dan Plt. PU Tabanan.
Hal yang dibahas terkait urgensi pengelolaan sampah sarbagita dalam penyelenggaraan G20 yang akan digelar di Bali dalam waktu dekat. Mencakup 3 tema presidensi G20 Indonesia 2022 yang di dalamnya termasuk Global Health Architecture, Digital Transformation, Sustainable Energy Transition (Green).
Serta 2 parameter ukuran sukses presidensi G20 Indonesia 2022 yaitu sukses penyelenggaraan dan sukses secara substansi. Sementara isu “green” yang diusung mencakup antara lain; shsow case Mangrove Tahura Nusa Dua dan Memastikan Bali yang bersih dan nyaman sebagai tuan rumah.
Sementara beberapa isu pengelolaan Sampah di Sarbagita, Bali seperti yang disampaikan di dalam koordinasi termasuk Timbulan sampah yang belum tertangani secara tuntas sekitar 900/ton hari Sampah di Kota Denpasar yang masih sangat tergantung kepada TPA Suwung. Serta Penutupan TPA Suwung yang harus dilakukan di bulan April 2022 karena sudah tidak memungkinkan lagi menerima kiriman sampah baru, dan masih tingginya volume sampah yang tidak terkelola yang bocor ke sungai dan masuk ke laut, termasuk Kawasan mangrove di Tahura Nusa Dua.
“Bali harus menjadi contoh pengelolaan sampah secara terintegrasi melalui penerapan ekonomi sirkular sejalan dengan target nasional pengelolaan sampah dan penanganan sampah laut di Tahun 2025 dan berkontribusi bagi visi Bali Net Zero Emission 2045” Kata Menko Luhut dalam penjelasannya.
Ia juga menyampaikan perubahan paradigma dari konsep linier menuju ekonomi sirkular dan terntegrasi hulu ke hilir, termasuk Pengelolaan sampah harus terintegtasi mulai dari pengaturan di hulu sampai dengan pengolahannya menjadi sumber daya dan sumber energi baru.
Meskipun saat ini fokus pada penanganan sampah adalah di Kawasan sarbagita, yaitu di Kota Denpasar sebagai lokasi prioritas yang harus tuntas, sebagai bagian dari persiapan penyelenggaraan pertemuan G20, namun diperlukan sinergi dan dukungan dari Kementerian / Lembaga serta Pemerintah Daerah agar sarana-prasarana yang dibangun dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan.
Bupati Sanjaya menyampaikan secara tegas, dukungan terhadap percepatan penanganan sampah tersebut. “Kami di Tabanan tentunya terus mendukung penuh upaya-upaya pemerintah terhadap pengurangan sampah di sumber apalagi dalam menyambut pelaksanaan G20 mendatang,”ujar Sanjaya.
Ia juga menyampaikan langsung kepada Menko Maves agar permohonan usulan TPS3R dapat secara komprehensif dipertimbangkan untuk disetujui. Komentar dari orang nomor 1 di Tabanan tersebut juga didukung oleh Kadis LH Tabanan I Made Subagia selaku, bahwa kendala sampah di Tabanan juga diharapkan dapat terbantu dengan adanya TPS3R dan berharap dapat segera mendapat persetujuan penganggaran fisik TPS3R dan TPST yang ada di Tabanan.[*]