TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Tim Dinas PUPRPKP Tabanan bersama PUPRKIM Bali melakukan pengecekan ke lapangan untuk melihat kondisi bangunan warung yang tergerus longsor di Jalan Gajah Mada Barat, Banjar Tegal Baleran, Desa Dauh Peken, Tabanan, Kamis (24/2/2022).
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Gusti Ngurah Oka Kamasan mangatakan, pasca longsornya bangunan warung tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas PUPRKIM. Mengingat kewenangan Jalan Gajah Mada Tabanan tersebut kewenangan dari Pemprov Bali.
“Hasil pengamatan di lapangan, longsor tersebut diakibatkan adanya terowongan yang berada di bawah jalan Gajah Mada atau utara bangunan warung longsor tersebut mengalami kerusakan. Sehingga, air yang masuk dari terowongan terus menggerus dan menimbulkan longsor bangunan warung,”kata Oka Kamasan, Kamis (24/2/2022).
Menurut Oka Kamasan, ternyata penyebabnya bukan kerusakan senderan sungai yang letaknya di sebelah timur lokasi. Namun, ternyata setelah di cek, ada bagian pelengkung atau terowongan yang rusak sehingga airnya masuk dari sana,” jelas Oka Kamasan.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga, I Gede Partana menjelaskan, setelah dilakukan pengecekan di lokasi, ternyata permasalahan atau penyebab dari longsornya warung tersebut bukan karena air yang masuk dari sebelah timur warung saja. Melainkan, penyebabnya air yang masuk lewat terowongan di bawah jalan Gajah Mada Barat.
“Jadi setelah cek ke dalam air yang masuk lewat terowongan itu terus menggerus bagian bawah bangunan warung tersebut,” jelas Partana.
Setelah diketahui kondisi tersebut, kata dia, Pemprov Bali segera melakukan perencanaan terlebih dahulu terkait penanganan kerusakan saluran air tersebut.
“Nanti akan segera dilakukan perencanaan. Karena setelah di cek, pelengkung atau buh di bawah jalan tersebut sudah tergerus. Kemudian air tersebut masuk menuju selatan dan menjadi penyebab longsornya bangunan warung bagian timur itu,” ungk dia.
Pemprov Bali akan segera membuat perencanaan dilanjutlan dengan pembuatan Detail Engineering Design (DED). Setelah DED diselesaikan nantinya akan dicarikan anggaran yang kemungkinan akan diusulkan dalam penggunaan biaya tak terduga (BTT) Pemkab Tabanan atau Pemprov Bali.
Pengerjaan perbaikan menurut Partana ini sepertinya akan segera ditangani meningat kondisi pada terowongan bawah jalan tersebut sudah terus tergerus air. Jika tidak dipercepat, akan bisa melebar dan menggerus jalan tersebut. “Kita tunggu dulu selesai DED. Jika nanti kita di Kabupaten tidak bisa, akan dicarikan lewat Pemprov Bali. agar ini bisa segera kita tangani karena ditakutkan kerusakan pada terowongan di bawah jalan itu melebar lagi,”pungkasnya.[mp]