TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Fraksi Partai Golkar DPRD Tabanan menyatakan memahami bahwa satu tahun memerintah belum cukup bagi kepemimpinan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan untuk mewujudkan janji-janji politik yang diutarakan saat masa kampanye.
Meski demikian, Partai Golkar menilai harus upaya serius dari pasangan Bupati dan Wakil Bupati Jaya-Wira untuk mewujudkan janji-janji politik tersebut.
Masa kepemimpinan Bupati I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati I Made Edi Wirawan di Kabupaten Tabanan baru satu tahun.
Kinerja pasangan Bupati dan Wakil Bupati ini tentu jadi perhatian banyak pihak mengingatkan lagi janji politik kepemimpinan Bupati Tabanan dan I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati I Made Edi Wirawan.
Salah satunya datang dari Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Tabanan I Made Asta Darma , Senin (28/2/2022) mengungkapkan, masih banyak PR yang harus segera diselesaikan oleh pasangan Jaya Wira terkait janji kampanye pada bidang pertanian dengan mengembalikan Kabupaten Tabanan sebagai daerah lumbung panganya Bali.
Baginya secara umum beberapa sektor atau bidang telah berjalan seperti capaian yang telah dipaparkan dalam pidato satu tahun kepemimpinan Jaya Wira tepat satu tahun pada Sabtu (26/2/2022) lalu.
Bahkan program itu berjalan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang sampai sejauh ini belum reda.
“Perbaikan jalan yang rusak luar biasa pencapaianya. Meskipun anggaran dari dana pinjaman. Apalagi jalan-jalan di desa sudah bagus. Tentu ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat desa,” sebutnya.
Namun demikian, pihaknya tetap mengingatkan lagi soal janji politik Jaya Wira, terkait upaya mengembalikan Tabanan sebagai lumbung panganya Bali yang pastinya berkaitan dengan sektor pertanian.
Menurut dia masih ada banyak pekerjaan rumah Jaya Wira yang mesti dijalankan pada sektor yang satu ini. Sejumlah isu krusial pada sektor pertanian juga harus di sikapi secara serius. Seperti dengan banyaknya alih fungsi lahan, irigasi, hingga ketersediaaan pupuk dan juga bibit.“Sehingga dengan mengembalikan Tabanan sebagai lumbung panganya Bali itu tidak hanya dijadikan jargon politik,” katanya.
Saat ini masih terjadi alih fungsi, kata dia, banyaknya terjadi pembebasan lahan produktif. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dengan mempertahankan ruang terbuka hijau dan persawahan.
Tetapi di sisi lain, pembebasan lahan hijau masih terjadi. Apakah ini tidak bertolak belakang. Jangan dulu bicara cetak sawah, pertahankan lahan yang sudah ada saja,” jelasnya.
Dengan adanya alih fungsi lahan ini juga sangat berkaitan dengan kelancaran irigasi subak yang terjadi di wilayah Selemadeg Timur.
Saat ini kondisinya sudah bisa tertolong dengan adanya program pembangunan pompa Hydram yang dipelopori Kodam IX/Udayana.
Disisi lain sambung dia, yang sering dikeluhkan petani yakni pada pemasaran pasca panen agar harga yang ada nantinya tetap berpihak kepada kesejahteraan petani. Pihaknya menyarankan untuk mengintensifkan pembangunan penyosohan gabah. Daripada membuat pabrik pengolahan porang yang saat ini belum tentu jelas pemasarannya.
Lanjut dia kesiapan dari teknologi pertanian dalam pengolahan gabah pasca panen seperti pengering. Serta kesiapan dari sisi gudang penyimpanan agar padi yang dihasilkan bisa bertahan dalam jangka waktu lama.
“Belum hasil buah-buahan seperti halnya buah manggis sudah mampu masuk pasar ekspor. Durian ini banyak yang ditanam masyarakat. Ini perlu dipikirkan kedepanya dalam bidang pemasaranya seperti apa solusi saat musim panen,” ujarnya.
Asta Darma meminta kepada Bupati Tabanan untuk bekerja lebih keras lagi dalam merealisasikan semua program unggulanya. Asta Darma mengingatkan, pasangan Sanjaya-Edi Wirawan masih memiliki waktu yang panjang untuk menunaikan janji-janji kampanye mereka. Guna mewujudkan Visi Nangun sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semeta Berencana Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani [mp]