BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Buleleng menggelar lomba olahan makanan dan minuman dengan berbahan dasar produk lokal Bali. Selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng Putu Agus Suradnyana mendorong penggunaan bahan-bahan lokal khususnya di Kabupaten Buleleng baik itu untuk olahan minuman dan makanan agar bisa menjadi tuan rumah atau menguasai pasar di daerah sendiri.
Hal tersebut disampaikan Agus Suradnyana usai membuka Lomba Barista Kopi Bali, Mixology Arak Bali, dan Lomba Kuliner Pendamping Beras, yang diadakan serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 Partai PDI Perjuangan. Acara dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Sabtu (23/4).
Suradnyana memaparkan, perlombaan yang diadakan diharapkan bisa menggerakkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Buleleng dan Pulau Bali pada umumnya. Utamanya, diharapkan mampu mendorong produk lokal untuk bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Tentunya dengan salah satu cara yakni meningkatkan pemanfaatan dalam setiap ajang kuliner maupun pameran UMKM.
“Kita harus terus mendorong penggunaan produk lokal. Minimal menjadi tuan rumah di Pulau Bali sendiri. Lebih baik lagi jika bisa menjadi komoditas ke luar daerah. Untuk kemajuan UMKM kita, sesuai dengan harapan dan arahan Gubernur Bali.” paparnya.
Lebih khusus pada Perlombaan Mixology Arak Bali, diharapkan mampu memaksimalkan penggunaan Arak Bali untuk menggantikan ketergantungan pada minuman keras dari luar daerah atau luar negeri. Hal ini tentunya juga menunjang kepariwisataan Pulau Bali, jika penggunaan Arak Bali bisa masuk ke hotel-hotel maupun bar-bar yang ada di seluruh Bali.
“Kita tahu mengkonsumsi minuman keras dari luar negeri yang mahal itu tidak baik untuk devisa. Dipakainya Arak Bali ini bisa memberikan ruang, dan meningkatkan penghasilan pengrajin Arak Bali kita,” jelas Agus Suradnyana.
Suradnyana juga menekankan untuk tidak menyalah artikan dorongan penggunaan Arak Bali ini. Menurutnya, arahan Gubernur Bali untuk menggunakan Arak Bali bukan berarti mendorong masyarakat untuk minum arak. Akan tetapi mengganti ketergantungan akan minuman keras dari luar negeri, kepada Arak Bali.
“Sehingga Arak Bali bisa naik kelas. Lebih banyak digunakan. Pengrajin punya ruang, dan naik penghasilan. Jangan sampai upaya-upaya untuk memberi ruang pada pengrajin arak ini disalahartikan,” ucapnya.
Berkaitan dengan Lomba Barista Kopi, Suradnyana berharap bisa lahir semakin banyak campuran kopi yang berkualitas. Dengan menggunakan biji Kopi Buleleng yang sangat kaya dan beragam. Mulai biji kopi robusta hingga arabika.
“Kita hanya belum punya standarisasi produk yang bisa kita pakai secara luas. Semoga dengan ini lahir campuran kopi yang berkualitas sehingga bisa juga menjadi kebanggaan Buleleng ke depan,” tutupnya.
Acara Lomba Barista Kopi Bali, Mixologi Arak Bali, dan Kuliner Pendamping Beras ini diikuti oleh total 30 peserta. Diantaranya adalah 9 peserta Lomba Barista, 9 peserta Lomba Mixology Arak Bali, dan 12 peserta Lomba Kuliner Pendamping Beras. Pemenang dari perlombaan ini, akan diadu di tingkat Provinsi, bersaing dengan pemenang-pemenang lomba dari daerah lainnya.