TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga tiba-tiba muncul di Mapolres Tabanan, Rabu (4/5/2022).
Kedatangan menteri asal Bali tersebut mengaku sengaja mendatangi Polres Tabanan untuk mengetahui lebih dalam terkait kasus wanita 19 tahun yang sebelumnya dilaporkan mengalami penganiayaan dan penculikan yang ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat.
“Apa yang terjadi dalam kasus ini harus segera diselesaikan dan dituntaskan dengan baik. Sangat jelas, sebab negera sudah menjaminnya di dalam Undang-Undang Perlindungan Anak,”ucap Bintang Puspayoga.
Ia menambahkan di samping itu kedatangannya ke Polres Tabanan untuk memberikan dukungan kepada Polres Tabanan dan memberikan perhatian yang serius terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang wanita berumur 19 tahun dan ditemukan dalam kondisi terikat pada kaki tangan serta mulut disumpal kain putih.
Bintang menjelaskan bahwa saat kasus ini viral, pihaknya juga berharap dalam kasus ini Kapolres sudah menjelasakan dalam kasus ini masih dalam pendalaman. Dengan harapan bersama karena proses dalam pendalaman nantinya akan memberikan informasi yang sebenarnya. Kemudian nanti juga akan ada tindak lanjut dari kami sehingga Kamis besok sudah bisa memberikan informasinya yang sebenarnya sehingga tidak simpang siur,” tandasnya.
Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, kedatangan Menteri PPPA ke Tabanan sebagai bentuk support kami dalam penanganan terhadap korban atas kasus ini. Mudah-mudahan kasus ini bisa diselesaikan karena memang kita tahu terjadi pemberitaan yang cukup viral dimedia sosial sehingga Menteri PPPA langsung turun ke Tabanan.
Kemudian, kata AKBO Renelfi pihaknya melalui Satreskrim sedang berproses untuk menangani kasus penganiayaan ini. Semua pihak mulai dari korban, saksi, terduga hingga keluarga korban sudah dimintai keterangan. “Apalagi kasus ini menjadi atensi publik dan sudah viral di media sosial sehingga kasus dugaan penganiayaan dan penculikan korban yang ditemukan dalam kondisi terikat pada kaki tangan serta mulut disumpal kain putih. Semuanya masih berproses dan memohon waktu agar nantinya bisa clear,
pungkasnya.[mp]