DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjok. Oka Sukawati, Rabu (Buda, Paing Uye) 24 Agustus 2022 membuka International Conference “Business Law and Local Wisdom in Tourism” bertempat di Wiswa Sabha Utama, Universitas Warmadewa.
Dalam sambutannya, Wagub yang akrab disapa Cok Ace menyampaikan bahwa International Conference ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman publik terhadap hukum bisnis dan kearifan lokal sektor pariwisata serta dapat membantu pemulihan ekonomi dan pariwisata di Indonesia khususnya Bali.
“Bali sangat bertumpu pada sektor pariwisata. Dampak Covid-19 yang dirasakan oleh masyarakat Bali selama hampir 3 tahun sangat berat. Pemerintah Provinsi Bali melalui visi pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ tetap berkomitmen untuk selalu mencari jalan terbaik sehingga Bali dapat bangkit kembali”, ujar Wagub yang juga guru besar ISI Denpasar ini.
Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat dan Pemerintah Provinsi Bali agar tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata. Pemerintah Provinsi Bali pun telah melakukan upaya pemulihan perekonomian Bali salah satunya adalah dengan menggali potensi sektor lain seperti penguatan sektor ekonomi kreatif dan pemberdayaan produk lokal Bali.
Disamping itu ungkap Cok Ace Pemerintah Provinsi Bali saat ini juga tengah giat melakukan upaya pelestarian tradisi dan budaya lokal Bali, salah satunya adalah dengan memperkuat regulasi-regulasi yang berkaitan dengan pelestarian adat dan budaya yang bertujuan untuk melindungi tradisi dan kearifan lokal masyarakat Bali.
Menteri koordinator bidang perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sambutan virtualnya juga menyampaikan bahwa berkaca dari pandemi Covid-19, pemerintah saat ini telah mengembangkan medical tourism dengan pembangunan internasional hospital di Sanur Bali. Menurutnya pengembangan pariwisata agar terfokus pada pariwisata berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat lokal.
Prof. Dr. Dewa Putu Widiana, Rektor Universitas Warmadewa menyampaikan seminar internasional ini bekerjasama dengan Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Indonesia (APPTHI) dengan tema upaya untuk mempertahankan local wisdom dengan memperhatikan aspek hukum. Hal ini dilakukan mengingat masih banyak masyarakat yang belum memahami aspek hukum dalam rangka meningkatkan eksistensi budaya lokal untuk menunjang pariwisata.[*]