fbpx

Bupati Tabanan Hadiri Groundbreaking Tol Gilimanuk-Mengwi

Bupati Tabanan Hadiri Groundbreaking Tol Gilimanuk-Mengwi

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Setelah sebelumnya melalui proses dan pembahasan yang cukup panjang, akhirnya pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali Gilimanuk-Mengwi yang menjadi impian masyarakat, resmi terlaksana.

Awal pembangunan ditandai dengan groundbreaking peletakan batu pertama oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan turut disaksikan oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, Sabtu, (10/9/) pagi,

Groundbreaking dan peletakan batu pertama yang dipusatkan di Banjar Pasar, Desa Pekutatan, Kabupaten Jembrana, juga turut disaksikan oleh Dirjen Bina Marga, Pimpinan DPRD dan jajaran Forkopimda Bali, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Bupati Jembrana, Wakil Bupati Badung, Camat, Perbekel dan Bendesa Adat setempat yang daerahnya dilintasi Jalan Tol impian masyarakat Bali ini.

Nampak juga, ratusan masyarakat sangat antusias memyambut pembangunan jalan tol ini yang dibuka dengan tarian penyambutan Tarian Jegog Bhati Marga.

Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi dan mendukung penuh ide dan gagasan ini dalam rangka mewujudkan visi Pemprov Bali maupun Tabanan. “Tadi kita sudah dengarkan paparan dari = Menteri dan Gubernur adalah salah satu upaya untuk mengurangi masalah sarana transportasi kita adalah jalan tol.

Apalagi, Tabanan dikenal memiliki salah satu jalur tengkorak yang sangat mengerikan dan hampir selalu ada korban. “Jadi jalan tol ini akan sangat membantu dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ungkap Sanjaya.

Sebelumnya, Gubernur Koster mengatakan, salah satu program prioritas yang dibangun oleh Provinsi adalah pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi yang tercantum dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesata Berencana menuju Bali Era Baru.

“Satu demi satu dapat diwujudkan dan astungkara pada hari ini dapat diwujudkan peletakan batu pertama dan groundbreaking pembangunan jalan tol Jagat Kerthi Bali yang menghubungkan Gilimanuk dan Mengwi,” ujar Gubernur Koster, sekaligus mengucapkan terimakasih atas sentuhan kebijakan dan kearifan dari Bapak Menteri PUPR yang telah memberikan restu untuk pembangunan.

Gubernur Koster juga menyampaikan, pembangunan jalan tol ini adalah sepanjang 96,21 KM merupakan satu-satunya jalan tol yang pertama kalinya dibangun dengan tambahan fasilitas seperti jalur sepeda maupun juga kendaraan umum, baik roda 4 maupun roda 2. Jalan tol ini akan melewati 3 Kabupaten, 13 Kecamatan dan 58 Desa dengan estimasi biaya kontruksi sebesar 24 Triliun dan untuk dikerjakan oleh pelaksana yang profesional di bidangnya, yaitu Badan Pelaksana Usaha Jalan Tol yang dipimpin oleh Tito Sulistyo dan meminta kepada seluruh pihak terkait agar mendukung penuh rencana pembangunan jalan tol ini.

Gubenur asal Desa Sembiran Buleleng itu sangat meyakini, akan membawa dampak positif bagi pembangunan dan keseimbangan perekonomian antar Bali, Bali Utara, Selatan, Timur, Barat dan Tengah.

Untuk itu, Ia meminta kepada semua Pejabat dan pihak terkait agar tidak main-main dalam proses pekerjaan ini dan berharap pembangunan berjalan dengan lancar sesuai target. “Tadi targetnya dirancang mulai 2022 sampai 2028, menurut Bapak Menteri itu kelamaan. Pak Tito, tolong diperhatikan betul apa arahannya Bapak Menteri. Beliau minta supaya selesai pada Tahun 2025, jadi saya kira sepanjang 96 Kilo Meter menurut Menteri kalau selesai 2028 itu kerjaan yang terlalu santai, beliau ingin lebih cepat.

Saya kira ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk melaksanakan arahan beliau,” imbuh Koster.

Senada dengan Gubernur Koster, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan sekaligus mengulangi apa yang disampaikan oleh Bapak Gubernur. “Jadi, kalau ini sebelum Saya resmikan  groundbreaking, Saya minta betul kepada Bapak Tito bahwa penyelesaian hanya 90 kilo meter.

Saya ingin mengikuti irama Jegog tadi. Irama Jegog itu Rock n Roll, tapi kalau diselesaikan 7 Tahun 90 kilo itu keroncong itu. Jadi Saya mohon dengan sangat karena kebutuhannya untuk kebutuhan masyarakat, segera kita akan dapat selesaikan pekerjaan pembangunan Jagat Kerthi tol Bali ini. 2023 nanti mulai fisik atau mulai sekarang dan Insya Allah bisa diselesaikan pada tahun 2025,” tegasnya.

Hal itu cukup beralasan, karena jalan tol merupakan infrastruktur penunjang kemajuan dan Menteri Basuki juga minta agar kualitas dan estetika dari jalan tol harus dijaga. “Saya minta kepada Gubernur agar menjadi pengawas lapangan karena beliau yang sehari-hari ada di lapangan untuk menjaga kualitas jalan tol kita. Dan ini tol di Bali daerah wisata internasional, daerah wisata dunia, kita harus bisa menunjukkan kita membangun jalan tol dengan kualitas yang baik. Selain kualitas, Saya ingin pada kontraktornya nanti agar betul-betul estetikanya tidak hanya membangun struktur-struktur jalan tapi estetikanya harus diperhatikan,” pinta Menteri PUPR tersebut.

Bupati Sanjaya juga sangat meyakini akan adanya peningkatan investasi pembangunan, peningkatan lapangan kerja, efisiensi jarak dan waktu logistik, bahkan akan mampu menjadi pemicu timbulnya destinasi wisata baru serta pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru, khususnya di Tabanan.

“Kita berdoa bersama dan masyarakat yang daerahnya dilalui oleh jalan tol ini dari Selabih, Soka, sampai di perbatasan Tabanan sampai dekat Mengwi, kita sudah kompak, Desa Kompak, masyarakat kompak mendukung. Astungkara, Saya dengar tidak ada persoalan apapun, baik dari sisi pembebasan lahannya maupun yang lain,” Sanjaya menambahkan.[*]

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.