DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menerima kunjungan dari Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo Ny. Drg.Gamaria Purnamawati Monoarfa Sp.KGA, bertempat di Ksirarnawa-Taman Budaya, Art Center, Denpasar pada Rabu (28/9).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dekranasda Gorontalo Ny. Gamaria Purnamawati menyampaikan bahwa maksud kedatangannya, adalah bertukar pikiran dan menyerap ilmu dari Bali, khususnya menyerap ilmu dari Ketua Dekranasda Bali terkait upaya membangkitkan dan pelestarian kerajinan yang ada di Bali serta pemasaran dari UMKM Bali. Menurutnya, Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, sudah tentu memiliki kiat-kiat dalam dalam upaya peningkatan kunjungan wisatawan. Terlebih sejak pandemi covid-19, pastinya sangat berdampak terhadap ekonomi Bali. Untuk itu, pihaknya ingin mengetahui, bagaimana upaya Bali untuk bangkit kembali, khususnya peran Dekranasda dalam membangkitkan para pengrajin dan menstabilkan pemasaran produk lokal Bali.
Menanggapi hal itu, Ny. Putri Koster menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas perhatian Dekranasda Gorontalo yang ingin belajar dari Bali. Terkait saat pandemi, Putri Koster mengakui bahwa keadaan ekonomi Bali memang sangat terpuruk, karena ekonomi Bali sangat bertumpu pada sektor pariwisata. Namun, dari pandemi Bali belajar agar kedepan sektor pariwisata tidak lagi menjadi tumpuan utama sektor ekonomi Bali.
Untuk itu, sebagai Ketua Dekranasda, Putri Koster memandang bahwa sektor UMKM memiliki peluang yang sangat bagus di Bali sebagai motor penggerak ekonomi. Melihat hal tersebut, pihaknya langsung bergerak untuk menata para pengrajin yang ada di Bali, yang dimulai dari Hulu, yaitu para penenun kain tenun Bali yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat, karena banyaknya motif-motif tenun yang dibuat oleh mesin yang datangnya dari luar Bali, dan secara langsung berdampak terhadap harga produk tenun di Bali, kualitas dan paling penting adalah para penenun Bali menjadi kehilangan panggung.
Untuk itu, pihaknya mulai bekerja keras untuk mewadahi para pengrajin dalam memasarkan produknya, dan secara pelan-pelan pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencintai produk lokal Bali, dengan cara menenun di Bali, membeli dengan penenun dan memakainya sendiri. Hal tersebut didukung oleh, Bapak Gubernur Bali, dalam mengeluarkan Peraturan Gubernur penggunaan tenun Bali pada hari Selasa dan penggunaan pakaian adat Bali pada hari Kamis.
“Sejak diterapkannya Pergub tersebut, mulai tumbuh rasa cinta masyarakat Bali terhadap produk tenun Bali yang asli, walaupun belum semua masyarakat tapi setidaknya sudah mulai ada progres positif,” ujar Ny. Putri Koster yang akrab disapa Bunda Putri.
Selain itu, Putri Koster juga menyampaikan bahwa sejak pandemi, dengan dukungan Bapak Gubernur Bali maka pihaknya merangkul para pengrajin Bali dalam memamerkan produknya di Areal Art Center ini secara gratis, yang dinamai dengan “Pameran IKM Bali Bangkit”. Para pengrajin yang mengikuti pameran tentunya yang telah dikurasi, dimana benar produknya ditenun sendiri dan menggunakan kualitas yang bagus dan harga tidak mencekik konsumen.
Dengan pameran tersebut, keberadaan IKM mulai membaik dan masyarakat juga semakin mempercayai produk lokal Bali terutama tenun Bali. Diharapkan dengan semakin mensosialisasikan tenun Bali kepada masyarakat maka kepercayaan masyarakat akan mulai tumbuh terhadap kain tenun Bali, yang nantinya hal tersebut akan memberikan multiplier efek terhadap berbagai sektor dan tentunya memberikan dampak positif terhadap ekonomi Bali.
Sebelum melakukan kunjungan ke stand pameran IKM Bali Bangkut, Ny. Putri Koster juga mengajak Ketua Dekranasda Gorontalo menyaksikan Fashion Show serangkaian pembukaan IKM Bali Bangkit tahap ke 8 di Gedung Ksirarnawa, Art Center.