BADUNG, MEDIAPELANGI.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, menyaksikan langsung pemberian Universitas Udayana Award kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Prof. Mahfud MD serangkaian Dies Natalis Unud ke 60. Penyerahan penghargaan Auditorium Widya Sabha, Kampus Bukit Jimbaran, Badung pada Jumat (30/9) pagi.
Universitas Udayana Award sendiri yang merupakan penghargaan tertinggi bagi anak-anak bangsa yang memiliki kapasitas sangat menonjol di bidangnya terutama pendidikan pengetahuan ilmu sosial budaya bagi masyarakat.
Menkopolhukam dalam kesempatan tersebut mengaku pemberian anugerah atau award seperti ini terlalu membuat tersanjung. “Karena saya merasa, apa yang saya kerjakan ini biasa saja. Kenapa dianggap luar biasa? Karena banyak orang yang tidak biasa, di tengah masyarakat yang banyak tidak biasa. Menegakkan hukum? Biasa saja memang tugas saya. Tidak koruptif, tidak transaksional, itu ‘kan biasa saja,” tukas Mahfud.
Terkait Bali, mantan menteri pertahanan Era Presiden Abdurrahman Wahid ini sangat menghormati bahwa budaya menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dalam eksistensi Pulau Dewata dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai budaya menurut Mahfud akan memberikan nafas baru dalam segala bidang khususnya politik, hukum hingga keamanan. “Bali pusat kebudayaan dan keluhuran Budi, serta kehalusan perilaku.
Maka untuk itu tepat juga jika kedepannya mari kita jadikan budaya ini sebagai panglima. Untuk politik yang lebih berbudaya, hukum yang lebih berbudaya serta berkeadilan yang menghormati semua hak. Maka akan indah Indonesia ini,” tandasnya.
Universitas Udayana pun dijelaskan Mahfud pernah dirangkaikan menjadi suatu idiom oleh presiden pertama Bung Karno, bahwa nama Udayana berarti pula Universitas Daya Nasional. “Artinya secara nasional, Unud ini berperan besar dalam pemberdayaan, berperan dalam penguatan budaya nasional,” katanya.
“Saya juga mengajak agar kita tidak memelihara pesimistis dalam perjalanan bangsa, karena terbukti kita perlahan terus mengalami kemajuan. Coba sekarang, berapa ada profesor di ruangan ini? Dulu mana bisa. Artinya sudah ada kemajuan, anak petani pun bisa jadi profesor sekarang,” imbuhnya lagi.
Sementara itu Rektor Unud, Prof. I Nyoman Gde Antara, mengatakan bahwa selama ini banyak aspirasi untuk memberikan penghargaan pada Mahfud MD karena melihat ada sesuatu yang khusus pada pak Mahfud. “Pertimbangannya bahwa bapak Mahfud MD sudah menegakkan hukum berkeadilan di masyarakat. Besar harapan kami anugerah kepada bapak Menko bisa bermakna dan tetap semangat memperjuangkan, agar politik hukum jadi lebih baik dan cerdas,” tandasnya.