TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Di musim hujan seperti ini, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Amertha Buana (TAB) Kabupaten Tabanan mengintensifkan pemantau terhadap sejumlah sumber air yang difungsikan untuk pelayanan terhadap pelanggan.
Dengan terus dilakukan pemantauan dalam rangka mengantisipasi terjadinya kerusakan dan mengontrol kondisi fasilitas yang dimiliki seperti bangunan pendukung, perpipaan, dan debit sumber air.
Kontrol terhadap gangguan pun terus dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat langsung ditangani ketika ada gangguan distribusi.
“Kita ketahui bersama bulan-bulan ini sudah mulai musim hujan, jadi kita terus melakukan pemantauan dan mengintensifkan terhadap fasilitas sumber air serta jaringan pipa transmisi,” kata Kasubag Humas Perumda Tirta Amertha Buana (TAB) Tabanan I Wayan Agus Suanjaya, Selasa (11/10/2022).
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bencana alam sumber mata air terjadi bencana alam tanah longsor yang mengakibatkan kerusakan cukup parah pipa yang digunakan untuk mengaliri air ke pelanggan.
Petugas lapangan juga disiagakan secara optimal agar bisa segera menindaklanjuti keluhan yang dialami pelanggan. Sebab sebagaimana diketahui bersama, saat musim hujan gangguan yang terjadi cenderung meningkat.
“Akibatnya, terjadi kebocoran yang sangat banyak sehingga membuat pelayanan air bersih ke pelanggan menjadi terhambat atau terganggu,” ujarnya.
Tak hanya mengecek sumber-sumber mata air, pipa transmisi dan distribusi. Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan juga senantiasa mengecek pompa-pompa yang ada di IPA yang dimiliki. Dimana umumnya ketika air baku keruh, pompa yang ada tidak dapat bekerja secara optimal.
Dan memang ketika musim hujan, gangguan yang biasa terjadi adalah pipa yang terkena longsor. Umumnya banyak terjadi di daerah rawan longsor seperti di Kecamatan Baturiti, Pupuan, dan Selemadeg.
Pihaknya berpesan khususnya pelanggan yang sering mengalami gangguan saat musim hujan para pelanggan diminta untuk rajin menampung air.
“Jadi saat kami bisa menyalurkan air secara normal, pelanggan bisa menampung sebanyak-banyaknya air, sebagai antisipasi kekurangan air,” katanya.
Menurutnya, kondisi cuaca hujan cukup tinggi hingga menyebabkan kekurangan pasokan air baku tersebut terjadi ketika ada jaringan pipa transmisi mengalami gangguan longsor sehingga distribusi ke pelanggan kan terganggu,”pungkasnya.[mp]