DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi menutup Festival Seni Bali Jani IV Tahun 2022 dengan tema ‘Jaladhara Sasmita Danu Kerthi’. Penutupan ditandai dengan Peluncuran Tema Festival Seni Bali Jani V Tahun 2023 ‘Citta Rasmi Segara Kerthi’: Bahari Sumber Inspirasi dengan penuangan air dengan alat tradisional teluktak oleh gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali, Pimpinan DPRD Provinsi Bali serta Sekretaris Daerah Provinsi Bali pada Minggu (Redite Paing Sinta), 23 Oktober 2022 malam di Kalangan Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Denpasar.
Festival Bali Jani telah berlangsung selama 2 minggu dari 9-23 Oktober 2022 dengan melibatkan seniman, sanggar serta penggiat seni modern dan kontemporer dari berbagai daerah baik dari Bali maupun dari luar Bali.
Pada acara penutupan dilakukan Penyerahan Juara Pawimba (Lomba), Penganugerahan Bali Jani Nugraha Tahun 2022 serta Pementasan dari ISI Denpasar – Komunitas Seni Usadi Langu yang membawakan judul “Bali Tirtha Samasta”.
“Budaya Adalah Gen Orang Bali,” kata Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya. Gubernur mengatakan Bali yang terbilang kecil dianugerahi kekayaan budaya yang sangat unik. “Budaya di Bali tidak akan habis karena menyatu dengan laku hidup orang Bali melalui tatanan adat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal sehingga menyatu padu dalam kehidupan masyarakat di Bali sejak turun temurun hingga kini,” ungkap Gubernur jebolan ITB ini. Sehingga menurutnya masyarakat Bali patut bersyukur karena telah dianugerahi keunikan seni budaya serta kearifan lokal yang adi luhung oleh leluhurnya.
Ia menambahkan sebagai generasi penerus, masyarakat Bali memiliki kewajiban untuk senantiasa memelihara budaya yang telah diwariskan oleh leluhurnya karena Budaya merupakan keunggulan Bali yang akan selalu hadir mulai dari desa adat, anak usia PAUD hingga pada perguruan tinggi. Menurutnya kelestarian budaya Bali tidak terlepas dari peran lembaga kebudayaan yang sangat kuat yang dimiliki oleh Bali yang terus berupaya memajukan seni mulai dari Sekolah Menengah hingga Perguruan Tinggi, salah satunya adalah Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang selalu melahirkan inovasi kesenian di Provinsi Bali.
Gubernur asal Sembiran mengatakan budaya di Bali yang yang kaya akan unsur adat, tradisi dan kearifan lokal dikelompokkan menjadi seni tradisi dan seni modern atau kontemporer. Bahwa seni tradisi telah diwadahi dalam Pesta Kesenian Bali sedangkan seni modern selama ini masih tertinggal dan kurang mendapatkan perhatian. Oleh karena itu Gubernur Bali melalui Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru memprioritaskan pembangunan adat, tradisi, seni dan budaya serta kearifan lokal dimana di dalamnya termasuk seni tradisi dan seni modern. Sebagai upaya mengembangkan seni modern dan kontemporer Bali, Gubernur Bali diberikan wahana melalui ‘Festival Seni Bali Jani’ yang digagas oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster.
Untuk menjaga keberlangsungan Festival Seni Bali Jani (FSBJ), Pemerintah Provinsi Bali telah menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Sehingga dengan adanya Perda ini Gubernur Koster berharap Kebudayaan Bali, Seni Tradisi dan Seni Modern di Bali akan terus berkembang di masyarakat menjadi bagian dari tatanan kehidupan masyarakat Bali untuk menghadapi era global di masa datang.
“Kita di Bali sudah memiliki ketangguhan yang teruji. Kita bisa memasuki tatanan kehidupan modern dengan tetap mempertahankan kearifan lokal, tradisi dan seni budaya. Kita harus bersyukur karena kita selama ini mampu menjaga dengan konsisten dan dengan penuh rasa tanggung jawab,” tegas Gubernur Koster.
Gubernur Koster meminta agar Festival Seni Bali Jani dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seniman khususnya yang menggeluti seni modern dan kontemporer agar terus berkarya, berinovasi, berkreasi untuk memajukan kebudayaan Bali. Ia berharap kedepannya FSBJ dapat terlaksana secara berkelanjutan serta dapat terus meningkatkan kualitas penyelenggaraannya agar Budaya Bali dapat terus hidup, maju dan survive menghadapi perkembangan jaman.
Gubernur Bali Wayan Koster memberikan Anugrah Bali Jani Nugraha 2022 kepada 10 penggiat seni modern dan kontemporer di Bali sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kiprah para seniman dalam membangun dan memajukan ekosistem seni khususnya seni modern dan kontemporer di Bali.
Kesepuluh penerima penghargaan tersebut yaitu: Dr. (HRC) I Gusti Ngurah Putu Wijaya, S.H, Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., M.A, Prof. Dr. I Made Bandem, M.A, Cokorda Sawitri, Tan Lioe Ie, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra., M.Litt, Dr. Dra. A.A. Sagung Mas Ruscitadewi, M.Fil.H, Kadek Sonia Piscayanti, S.Pd., M.Pd, Dhenok Kristianti, dan Dr. Arya Warsaba Sthiraprana Duarsa, M.M.