TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dalam upaya mendukung transformasi di bidang pendidikan terbangun kolaborasi tuntutan teknologi yang terangkum dalam aplikasi besar sesuai dengan yang dibutuhkan strategi inovatif melalui “Mutiara Pancasila Menuju Tabanan Era Baru” yakni strategi mewujudkan Murid Unggul Berbasis Tri Hita Karana Melalui Penguatan Profil Pelajar Pancasila Menuju Tabanan Era Baru.
Mengingat program Mutiara Pancasila tersebut adalah suatu perwujudan dari visi dan misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dan juga visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan.
Kepala SMPN 1 Kerambitan Wayan Sunata menyampaikan, sangat menyambut baik pelaksanaan Mutiara Pancasila pogram dari Kepala Dinas Pendidikan. Dengan program ini para murid senang sehingga mereka akan mengetahui obyek wisata yang ada di Puri Kerambitan dengan ruang/terletak bangunan yang masih asli. Lingkungan Puri yang tertata dengan baik,”ujarnya.
Menurutunya dengan program ini bisa berkolaborasi dengan pelaku wisata dan stakeholder lainnya dalam implementasi merdeka belajar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi murid.
Dengan beradaptasi kearifan lokal dalam kurikulum muatan lokal berbasis potensi budaya dan tradisi daerah untuk mendukung perkembangan pariwisata dan sebagai keterampilan bagi siswa ketika berkarir setelah sekolah. Dan ini sangat bermanfaat bagi siswa sekolah untuk mengenal budaya, alam serta tradisi daerah,”jelasnya.
Apresiasi dan dukungan yang sama diutarakan Kepala SMP 2 Selemadeg Timur Ratnadi mengungkapkan, program Mutiara Pancasila sangat berdampak positif terhadap peningkatan Literasi Numerasi di sekolah.
Dimana kita bisa meningkatkan menjadi budaya dalam bidang Literasi Numerasi. Saat ini di SMP 2 Selemadeg Timur punya program yang mendukung program mutiara Pancasila berbasis Tri Hita Karana.
“Dengan konsep kosmologi Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup umat Hindu sangat tangguh ini dengan falsafah ini memiliki konsep yang dapat melestarikan keanekaragaman budaya dan lingkungan di tengah arus globalisasi dan homogenisasi,” ungkapnya,” Rabu (7/11/2022).
Pada dasarnya hakikat ajaran Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan dunia ini. Ketiga hubungan ini meliputi hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan Tuhan.
“Selama ini memang terasa sekali efek dari program mutiara pancasila adalah terbentuknya sekaa demen (komunitas) dengan konsep tri hita karana. Selanjutnya jika diperlukan data yang akurat terhadap komunitas yang terbentuk dari mutiara pancasila bisa dilihat di yutube. “Kami sudah upload semuanya di yutube,”ungkap Ratnadi.
Kemudian untuk peningkatan Literasi Numerasi sendiri kami disekolah tidak berpacu membaca 15 menit sebelum pembejaran. “Kami tidak menerapkan seperti itu. Tapi kami langsung mengajak siswa menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu yang mereka presentasikan mengajak siswa untuk belajar Literasi Numerasi ke alam langsung.
“Kami selalu berpatokan kepada konsep tri hita karana yang dikolaborasikan dengan digitaliasasi. Dengan mengangkat budaya lokal. Dengan program ini siswa merasa nyaman apa konsep dan materi yang kita berikan mudah diresapai dengan suasana belajar kondusif, ceria berbasis lingkungan dengan basic petani dengan mengajarkan siswa jangan malu jadi petani dengan konsep green school,”katanya.[*]