DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok Oka Sukawati yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI mengajak semua komponen masyarakat Bali terutama pelaku pariwisata untuk meningkatkan imunitas tubuh dan kesehatan dalam rangka memulihkan pariwisata Bali ke depan.
“Kunjungan pariwisata sudah mulai membaik dan saat ini khususnya di awal tahun 2023 Bali mampu mencatat angka 13 ribu perhari untuk kunjungan wisatawan mancanegara dan 15 ribu kunjungan domestik. Sehingga jumlah ini menjadi tugas kita bersama untuk menjaga kestabilannya bahkan jika perlu kita terus lakukan promosi dalam meningkatkan jumlahnya.
Untuk itu, seperti yang kita ketahui bersama bahwa tidak semua negara memberlakukan wajib vaksinasi bagi warganya, oleh sebab itu pasca pandemi kunjungan wisatawan yang masuk ke Bali tentu tidak bisa mematok dengan kewajiban bagi mereka yang boleh masuk Bali adalah yang sudah di vaksinasi, namun lebih dari itu adalah kita yang mewajibkan diri kita untuk menjaga imunitas dan kondisi kesehatan tubuh kita dalam menyambut kedatangan wisatawan,” demikian ditegaskan Wagub Bali yang akrab disapa Cok Ace saat membuka rapat kerja daerah ke III Tahun 2023 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Badan Pimpinan Daerah Provinsi Bali, di Ruang Praja Sabha – Kantor Gubernur Bali, Selasa (24/1).
Ditambahkannya, bukan hanya satu komponen yang kita perketat melalui imunitas tubuh masyarakat lokal Bali, namun kita juga berlakukan sistem pengecekan suhu tubuh saat mereka memasuki bandara internasional Ngurah Rai. Jadi kedua komponen baik wisatawan yang datang ke Bali maupun masyarakat Bali juga harus sama-sama memiliki kondisi kesehatan tubuh yang baik, agar tidak kembali lagi penularan Covid-19 terjadi,” ungkapnya.
“Kita baru saja mulai pulih, jangan sampai kita teledor apalagi masalah kesehatan. Apabila suhu badan wisatawan yang datang 37 derajat celsius maka akan langsung di isolasi sampai suhu tubuhnya kembali normal. Ini semua untuk kepentingan bersama, oleh sebab itu mari kita bersama-sama sadar akan pentingnya kesehatan tubuh. Jika dulu penggunaan masker diwajibkan bagi yang sehat dan sakit, namun saat ini apabila kita merasa kondisi kesehatan kita kurang fit (terutama batuk dan pilek) maka masker wajib dikenakan saat sedang berada di keramaian,” imbuh Cok Ace.
Dengan mengangkat tema “Kita Wujudkan Bali Menuju Pariwisata Yang Berkualitas dan Berkelanjutan” PHRI Bali mengajak semua anggotanya untuk terus melakukan”market update” atau tetap mengikuti trend kedepannya, agar pelaku pariwisata tetap mampu mengetahui perkembangan pariwisata di negara luar.
Kegiatan promosi yang dilakukan melalui travel fair menjadi salah satu pilihan tepat, selain mempromosikan produk destinasi wisata yang aman dan nyaman baik personal maupun keluarga, melalui travel fair kita juga bisa memberikan informasi lebih terhadap wisatawan yang berada di negara luar sebelum mereka datang ke Bali dan melakukan perjalanan wisatanya.
Pada kesempatan ini Wagub Cok Ace untuk memberikan efek baik bagi warga lokal, perlu dilakukan kerjasama antara hotel dengan koperasi yang menyiapkan bahan kebutuhan sandang dari lokal, contohnya penyerapan telur, sayur dan buah lokal oleh pihak hotel untuk wisatawan yang menginap di hotelnya. Sehingga dampak positif bukan hanya dirasakan langsung oleh pelaku wisata namun juga akan memberi dampak baik bagi perekonomian bagi petani dan warga lokal.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada anggota PHRI Bali agar tidak membiarkan investor yang masuk dan memegang kendali di sebuah hotel merubah atau merusak konsep pariwisata yang sudah diterapkan secara turun temurun, yakni pariwisata berkelanjutan. Jangan sampai para investor yang datang ke Bali merusak alam kita, jangan biarkan mereka merusak tatanan budaya dan manusia Bali.
Sementara Wakil Ketua PHRI Bali IGAN Rai Suryawijaya menambahkan untuk meningkatkan imunitas pelaku wisata yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 akan disiapkan sebanyak 500 pax vaksinasi booster bagi pelaku wisata di halaman kantor Gubernur Bali pada sabtu 28 Januari 2023 mendatang.
Dalam rapat kerja daerah ke III ini, juga dibahas penyampaian yang akan diusulkan pada RAKERNAS PHRI yang akan diselenggarakan di Yogyakarta, yakni terkait iuran atau anggaran di Bali agar bisa dibayarkan secara berjenjang yakni dari Kabupaten, Provinsi dan Pusat sesuai dengan pembagiannya masing-masing dan tidak akan ada dikurangi.