BADUNG, MEDIAPELANGI.com – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memperkenalkan Konsep Ekonomi Kerthi Bali di hadapan peserta workshop nasional program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang berlangsung di Ballroom Hotel Trans Resort Bali, Rabu (12/4/2023). Wagub Cok Ace menerangkan, konsep Ekonomi Kerthi Bali ini diluncurkan untuk memperkuat struktur fundamental perekonomian Bali.
Ia menerangkan, konsep ini lahir dari proses evaluasi terhadap perekonomian Pulau Dewata yang terpuruk saat menghadapi pandemi Covid-19. Ia menyebut, dua tahun dunia dilanda pandemi, Bali mengalami dampak paling parah hingga jatuh pada posisi terendah. “Itu karena perekonomian kami didominasi oleh sektor tersier yaitu pariwisata yang sangat rentan terhadap isu lokal, regional dan internasional,” ucapnya. Belajar dari pengalaman itu, Pemprov Bali meluncurkan Konsep Ekonomi Kerthi Bali. Lebih jauh Guru Besar ISI Denpasar ini menjelaskan, konsep Ekonomi Kerthi Bali bertujuan mewujudkan kemandirian Bali di bidang ekonomi. “Dengan konsep ini, kita ingin mewujudkan Bali yang berdikari di sektor ekonomi dan mampu mendorong percepatan pembangunan sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujarnya.
Masih dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa dengan konsep ini, desa-desa di Bali telah memiliki payung hukum dalam pengelolaan potensi dan sumber daya yang dimiliki melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, desa dapat menciptakan sumber pendapatan baru untuk mewujudkan ekonomi Bali yang harmoni dengan alam, hijau, ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah dan berdaya saing, tangguh serta berkelanjutan. Mencermati dari tujuan tersebut, ia menilai Konsep Ekonomi Kerthi Bali sangat sejalan dengan program TEKAD yang diluncurkan pemerintah pusat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di kawasan Indonesia Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Cok Ace juga menyampaikan terima kasih karena Bali dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini. Ia berharap, pertemuan ini mampu menghasilkan hal-hal positif untuk mendorong optimalisasi program TEKAD. Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam sambutannya berharap program ini berhasil maksimal, khususnya bagi masyarakat di daerah sasaran. Mendes PDTT menambahkan, TEKAD merupakan program luncuran pemerintah yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan dana desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas SDM.
Bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) Indonesia, program ini dirancang khusus untuk percepatan pencapaian tujuan-tujuan SDGs Desa khususnya di desa-desa sasaran program TEKAD. Tahun ini, program TEKAD menyasar desa-desa di 5 provinsi yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Masih dalam rangkaian pembukaan workshop, Country Director IFAD Hani Elsadani Salem menyinggung posisi strategis program TEKAD. “Ini program penting, bukan hanya bagi Indonesia namun juga untuk IFAD,” cetusnya. Oleh karena itu, ia mendukung penuh pola kemitraan dalam menyukseskan program yang bertujuan memberdayakan masyarakat di wilayah sasaran. Menurutnya, salah satu yang menjadi penekanan pada program ini adalah upaya mengurangi kesenjangan antar wilayah di Indonesia. Pembukaan workshop ditandai dengan pemukulan jimbe oleh Mendes PDTT, Wagub Cok Ace.[***]