DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Koster membuka secara resmi Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 3 Tahun 2023, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Minggu (16/4)
Mengawali sambutannya , Ny. Putri Koster menyampaikan apresiasi atas dukungan semua komponen masyarakat dalam mendukung IKM UMKM untuk bangkit. Dari penyelenggaraan kegiatan pembukaan IKM Bali Bangkit yang dirangkai dengan peragaan busana berbahan kain tenun, ratusan pakaian berbahan tenun terjual di pasaran dan membuat perajin tersenyum. Penyelenggaraan pameran ini juga memantik semangat kita semua semakin lekat dengan karya daerah sendiri.
Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini menambahkan sebagai Ketua Dekranasda, tugas dan tanggung jawab Dekranasda tidak hanya terkait kejayaan tenun tetapi juga masalah yang dihadapi dunia sandang kita di Bali. Bunda Putri menambahkan, menurut para pakar tenun di Bali, di akhir tahun 1970 menjelang tahun 1980an motif tenun Bali sudah mulai dikerjakan di luar Bali bahkan diproduksi di luar Bali. Tidak hanya itu, berdasarkan survei yang dilakukan salah satu perguruan tinggi di Bali, hanya 13 persen dari kain tenun yang beredar di pasaran merupakan hasil dari para perajin tenun asli Bali. Sekitar 87 persen kain tenun yang dijual di pasaran ditenun di luar Bali dan dijual menggunakan label tenun asli Bali. Jika kondisi dan perilaku ini kita biarkan berlangsung terus menerus maka lambat laun kita akan kehilangan warisan leluhur yang harus kita jaga kelestariannya. Tidak hanya itu banyak perajin akan menganggur karena tidak ada yang menjual kain hasil perajin, pasar kita diambil dan pergerakan uang juga keluar Bali sehingga ekonomi kita menjadi lemah.
Bunda Putri menambahkan kondisi di atas tidak hanya terjadi pada kain tenun kita tetapi juga pada songket , dimana motif songket digunakan pada bordir yang diproduksi dengan teknologi mesin. Hal ini tentu saja berdampak pada kelestarian songket kedepannya. Padahal baik songket maupun tenun Endek kita sudah memiliki hak Kekayaan Intelektual Komunal namun masih banyak terjadi pelanggaran terhadap hak tersebut, motif songket masih dijiplak dan banyak kain tenun yang tidak diproduksi di daerah asal nya. Bunda Putri juga mengajak seluruh masyarakat untuk berhati hati dan memastikan saat membeli kain tenun Endek agar membeli kain yang diproduksi oleh para perajin Bali. Endek Bali seharusnya lestari di tanahnya sendiri dan mampu berkembang sesuai perkembangan zaman.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga mengingatkan para tenan yang ikut berpameran di IKM Bali Bangkit agar mematuhi peraturan yang ada dengan menjual produk asli dari para perajin. Begitu besar dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali melalui kebijakan Bapak Gubernur Bali untuk menyediakan tempat gratis untuk berpameran bahkan dukungan saat pandemi agar para IKM UMKM masih bisa berjualan di saat pandemi.
Di akhir sambutannya, wanita multitalenta ini mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terus mendukung IKM UMKM Bali dengan mencintai dan menggunakan produk buatan para perajin asli Bali. Kita patut bangga akan kerajinan yang kita miliki, dengan demikian para perajin juga akan semakin bersemangat untuk berkarya dan memperbaiki kualitas produknya menjadi lebih baik.
Pembukaan IKM Bali Bangkit Tahap 3 Tahun 2023 kali ini berbeda dari sebelumnya dimana Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster turut hadir dan menyaksikan pagelaran fashion show hingga akhir. Tidak hanya itu fashion show berbahan tenun Endek Bali juga dimeriahkan tidak hanya dari Kepala OPD, Sekretaris OPD Provinsi Bali dan Kelompok Ahli Gubernur Bali, juga dimeriahkan dengan penampilan peragaan busana dari Kepala OPD Kabupaten Buleleng, Dekranasda, TP PKK serta Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buleleng, TP PKK Provinsi Bali serta KNPI Provinsi Bali.
Turut hadir pada kegiatan kali ini Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana beserta Ketua Dekranasda Kabupaten Buleleng Ny. Paramita Lihadnyana, Ketua Gatriwara Provinsi Bali Ny. Ningsih Wiryatama, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali Ny. Widiasmini Indra, perwakilan BPD Bali serta undangan lainnya.[***]