TABANAN, MEDIAPELANGI.com– Penerimaan peserta didikan baru (PPDB) di Tabanan ternyata masih menemui beberapa kendala. Salahnya satunya terkait adanya wilayah atau daerah yang mengalami kondisi blank spot zonasi untuk PPDB SMA.
Daerah itu berada di Nyayi, Beraban Pejaten hingga Belalang yang berada di Kecamatan Kediri tidak bisa terakomodir oleh sistem saat PPDB jalur zonasi untuk SMA. Adanya kondisi ini menjadi perhatian seirus Dewan Kabupaten Tabanan.
“Karena kemarin lulusan tahun lalu (2022) kita lihat sendiri banyak dari anak-anak lulusan SMP yang bakal masuk ke SMA susah mencari sekolah lantaran lokasi blank spot zonasi,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana, temui usai rapat di DPRD Tabanan, (20/5/2023).
Perihal kondisi demikian, pihaknya telah melakukan dengan koordinasi dan bertemu dengan Pemerintah Provinsi Bali. Agar wilayah-wilayah yang mengalami blank spot dapat dibangun sebuah sekolah baru. Baik sekolah SMA maupun SMK.
Idealnya pembangunan sekolah memang menggunakan aset atau lahan milik kabupaten dan provinsi.
“Kami sudah mohon kepada Bappedda Provinsi agar bisa membangun sekolah baru khusus pada daeah blank spot. Itu kami sampaikan saat dibintek. Pembangunan juga bisa di daerah Museum Sanggulan karena disana ada aset Provins,” jelas Wastana.
Tetapi pihak Provinsi Bali kala itu meminta untuk dilakukan kajian dan pendataan. Berapa jumlah angkatan lulusan SMP di Tabanan setiap tahunnya. Kemudian berapa daya tampung di SMA termasuk jumlah sekolahnya.
“Karena diminta kajian kami pun sudah meminta kepada Dinas Pendidikan Tabanan untuk secara bersama-sama melakukan kajian,” ungkapnya.
Apalagi sebelumnya ada wacana perihal pembangunan SMK yang berbasis kearifan lokal di Tabanan yakni pertanian. pihaknya di DPRD Tabanan sangat mendukung.
“Apapun sekolah yang akan dibangun baik SMA dan SMK kami sangat mendukung. Karena ini menyangkut pemerataan pendidikan, disamping itu mengakomodir jumlah lulusan SMP yang melanjutkan ke tingkat lebih tinggi,” pungkasnya. ***