TABANAN,MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan ikut berperan serta dalam menyukseskan program Pemerintah di bidang ketahanan pangan dalam acara gerakan Pangan Murah Serentak Nasional, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan jelang perayaan Hari Raya Idul Adha 2023, yang juga ditujukan untuk memecahkan Rekor MURI. Pemkab Tabanan mengadakan kegiatan pasar murah yang dipusatkan di Area Taman Bung Karno Tabanan, Senin (26/6/2023).
Kegiatan dihadiri oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan serta Para Kepala OPD Terkait di lingkungan Pemkab Tabanan. Momen keberadaan pasar murah yang menjual komoditas pangan seperti Beras, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, cabe merah keriting, cabe besar, gula pasir, bawang merah, bawang putih dan sayur sayuran pagi itu, nampak dipadati oleh masyarakat Tabanan.
Berpusat di Hotel Borobudur Jakarta, kegiatan yang dimulai sejak pagi hari tersebut diikuti oleh seluruh Kabupaten Kota di seluruh Provinsi di Indonesia secara hybrid. Tayang melalui siaran online nampak hadir Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Kepala Badan Pangan Nasional, Deputi Gunernur Bank Indonesia, Wakil Menteri BUMN, Menteri Koordinator Bidnang Pertanian, Perwakilan Menteri Keuangan, Kepala Badan Pusat Statistik serta para stakeholder pangan.
Rangkaian acara Gerakan Pangan Murah ini, digagas oleh Badan Pangan Nasional dan dilakukan di semua titik di Indonesia, untuk bisa menjangkau hingga ke pelosok ujung nusantara. Tercatat sebanyak 341 titik di 300 Kabupaten Kota Se Indonesia yang menggelar Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional pada hari ini. Tujuannya tak lain adalah untuk menstabilkan pasokan serta harga pangan, dan juga menjaga daya beli masyarakat.
Selain itu, Gerakan Pangan Murah ini juga dilakukan dengan bekerjasama melalui kementerian, lembaga serta seluruh pelaku pangan, untuk menjaga laju inflasi yang disumbang oleh sektor pangan. Berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder bidang pangan, seperti BUMN, BUMD, distributor, asosiasi pengusaha, gabungan kelompok tani dan juga seluruh stakeholder lainnya. Gerakan ini sebagai bukti keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, yang tujuannya untuk mewujudkan petani sejahtera, pedangang untung, konsumen tersenyum, pangan kuat, Indonesia berdaulat.
Kepala Badan Nasional H Arief Prasetyo Adi, apresiasinya terhadap tergelarnya acara yang mendapat kolaborasi dari seluruh Indonesia. “Saya sangat mengapresiasi gelora dan semangat yang luar biasa dari seluruh Kabupaten/Kota yang turut berpartisipasi dalam acara ini. Hari ini kita torehkan sejarah dengan pemecahan rekor MURI, Gerakan Pangan Murah Serentak terbanyak di dunia” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D. selaku Menteri Dalam Negeri paparkan arahan presiden terkait pengendalian inflasi, dengan memantau langsung harga di lapangan secara berkala. “Beliau minta agar laksanakan kendali seperti mengendalikan Covid, kita lakukan rapat 3 kali seminggu, turut mengundang dan berdiskusi dengan senior-senior, hal tersebut sangt berpengaruh untuk menyamakan langkah dengan pusat.” Jelasnya.
Pihaknya menerangkan, inflasi dipengaruhi oleh komponen penyeimbang inflasi, yaitu inflasi inti yang pergerakannya tetap (Presisten), inflasi barang/jasa yang perkembangan harganya diatur Pemerintah, Administered Prices dan Inflasi barang/jasa yang perkembangan harganya sangat bergejolak (volatile foods). Maka untuk mengatasi inflasi tersebut, kekompakan dan kerjasama dari seluruh instansi dirasa sangat penting.
Bedasarkan kegiatan yang berlangsung hari ini, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, A.A Dalem Trisna Ngurah nyatakan siap mendukung mandat dari Presiden RI untuk menekan inflasi yang terjadi khususnya di Tabanan. “Pemkab Tabanan melalui OPD Ketahanan Pangan di tahun 2023, akan melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah yang direncanakan nanti akan dilaksanakan pada akhir tahun, menjelang Natal dan Tahun Baru, ini adalah untuk menjaga stabilisasi pasokan harga pangan kemudian keterjangkauan dan daya beli masyarakat serta dalam hal pengendalian inflasi 2023,”sebutnya.[*]