TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Bupati Tabanan I Komang Gde Sanjaya melakukan kunjungan untuk meninjau langsung Tebing Pura Batu Bolong yang mengalami retakan di kawasan Objek Wisata Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (21/7).
Saat ini, upaya penanganan darurat telah dilakukan dengan melakukan surat-menyurat terkait kondisi tebing yang rawan ini. Dalam beberapa minggu ke depan, dijadwalkan tim dari kementerian akan datang untuk melakukan peninjauan lebih lanjut terhadap keretakan di Batu Bolong, dengan harapan dapat segera mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Bupati Sanjaya menyatakan bahwa kondisi tebing yang retak ini menjadi perhatian serius, dan upaya-upaya pencegahan telah dilakukan dengan melakukan kunjungan serta surat-menyurat yang relevan untuk menangani situasi ini. Kehadiran tim dari kementerian dalam beberapa minggu mendatang diharapkan dapat memberikan tinjauan dan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi keretakan di Batu Bolong yang menjadi rawan.
“Saya berharap bantuan dari pemerintah pusat segera dapat tiba. Kami berdoa bersama karena ini merupakan kejadian alam yang tidak dapat diprediksi. Namun, dengan kerjasama dan koordinasi yang baik, kita dapat menghadapinya bersama-sama,” ujar Bupati Sanjaya.
Tebing Pura Batu Bolong adalah salah satu daya tarik utama di kawasan Objek Wisata Tanah Lot, dan kondisi retak yang terjadi memerlukan perhatian serius untuk menjaga keselamatan wisatawan yang berkunjung. Sejak ditemukan keretakan, langkah-langkah pencegahan telah diambil, termasuk penutupan akses di beberapa bagian yang rawan, untuk mencegah kemungkinan risiko lebih lanjut.
Situasi ini menjadi perhatian bersama, dan upaya akan terus dilakukan untuk mengatasi dan memperbaiki kondisi tebing secara menyeluruh. Bupati Sanjaya mengimbau seluruh pihak untuk bersatu dalam menghadapi tantangan ini dan berdoa agar situasi dapat diselesaikan dengan baik demi keselamatan dan kenyamanan wisatawan yang datang ke Pura Batu Bolong.
Sebelumnya di beritakan, pihak pengelola Pura Batu Bolong bahwa kondisi titik retak pada tebing telah diketahui sejak empat tahun lalu oleh beberapa pangempon pura. Meskipun telah berlalu cukup lama, namun keretakan tersebut tidak mengalami perluasan dan tetap berada dalam panjang sekitar 20 meter, terutama di bagian lantai areal Madya Mandala Pura.
DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana, menjelaskan bahwa sejak empat tahun yang lalu, sejumlah pangempon pura telah menyadari adanya retakan pada tebing Pura Batu Bolong. Namun, melalui pemantauan dan tindakan yang tepat, keretakan tersebut berhasil dijaga agar tidak mengalami perluasan lebih lanjut.
“Kami telah mengamati kondisi tebing sejak empat tahun lalu, dan kami dapat memastikan bahwa retakan tersebut tidak bertambah besar. Panjangnya sekitar 20 meter dan lebih fokus di bagian lantai areal Madya Mandala Pura,” ujar I Wayan Sudiana.
Pengelola Pura Batu Bolong telah mengambil tindakan pencegahan dengan memasang pagar di sekitar area yang rawan retak untuk menjaga keselamatan para wisatawan yang berkunjung. Pada perayaan Pujawali nanti, rencananya para pamedek akan dibatasi atau digilir untuk menghindari potensi risiko yang lebih tinggi.
Meskipun situasi ini telah dikenal sejak beberapa tahun lalu, pengelola terus memonitor dan melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan para pengunjung dan menjaga keutuhan Pura Batu Bolong, salah satu daya tarik utama di kawasan Objek Wisata Tanah Lot.
Pengelola Pura Batu Bolong juga mengajak para pengunjung dan pamedek untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi keamanan yang telah ditetapkan demi menjaga keselamatan bersama. Kondisi stabil saat ini memberikan kesempatan untuk melakukan tindakan lebih lanjut guna menjaga keindahan dan keselamatan area wisata ini.[mp]