DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Dusun Wanasari, wilayah pemukiman padat penduduk di Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Provinsi Bali, baru-baru ini mengalami bencana kebakaran yang mengguncang warga setempat. Melalui upaya bantuan dalam bentuk pengabdian masyarakat, Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Cabang Denpasar bergerak cepat untuk memberikan layanan kesehatan serta healing kejiwaan bagi korban yang terdampak.
Berdasarkan perhitungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 45 KK (Kepala Keluarga), 35 rumah, dan 358 jiwa menjadi korban akibat bencana ini. Selain itu, kebakaran juga menyebabkan kerugian berupa kehilangan benda berharga seperti sepeda motor, peralatan elektronik, dan perabotan rumah tangga yang tak bisa diselamatkan.
Kejadian ini menimbulkan trauma mendalam bagi korban yang selamat dari kebakaran tersebut. Dalam perspektif psikologis, trauma mencerminkan kondisi syok dan tertekan akibat peristiwa traumatis yang membekas lama pada korban.
Beberapa peristiwa yang berpotensi menjadi pengalaman traumatis meliputi bencana, menjadi korban kejahatan, kehilangan orang yang dicintai, dan kehilangan harta benda (Taylor, 2000). Peristiwa traumatis dapat mempengaruhi korban dari saat bencana terjadi hingga bencana berlalu, dan kondisi terakhir ini dikenal sebagai Gangguan Stres Traumatik (PTSD) (Parkinson, 2000).
PPPKMI Cabang Denpasar merasa terpanggil untuk memberikan bantuan bagi para korban bencana ini. Dalam upaya memperbaiki kondisi kesehatan mereka yang berada dalam kelompok rentan, PPPKMI berencana mengadakan pengabdian masyarakat dengan tema “Healing Kejiwaan Pasca Bencana”. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menyembuhkan trauma kejiwaan para korban, menjaga kesehatan kelompok rentan, serta mencegah terjadinya gangguan psikologis yang lebih lanjut.
Sejumlah kegiatan telah dipersiapkan dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Skrining kejiwaan menjadi langkah awal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar, bekerjasama dengan koordinator kesehatan jiwa dan Puskesmas III Denpasar Utara PJ Kesehatan Jiwa Puskesmas. Hasil skrining menunjukkan bahwa dari 30 orang yang diskrining, terdapat 7 orang yang mengalami gangguan mental emosional.
Untuk mengatasi hal ini, PPPKMI akan memberikan intervensi berupa kegiatan kreatifitas seni seperti menggambar dan bernyanyi. Para peserta diarahkan untuk menggambarkan perasaan mereka saat mengalami kebakaran, dan diedukasi tentang cara melampiaskan dan mengalihkan emosi dengan menggambar dan meremas-remas kertas hingga mencapai ketenangan batin. Proses penyembuhan dan pemulihan trauma ini didorong untuk datang dari diri para korban sendiri, sebagai bagian dari usaha untuk kembali pulih dari peristiwa mengerikan yang mereka alami.
Selain itu, program ini juga mencakup pelayanan kesehatan tradisional, di mana para peserta akan diajarkan cara menyembuhkan diri sendiri dengan menggunakan metode acupoint, yaitu titik-titik penekanan pada tubuh. Para terafis dari komunitas pelayanan kesehatan tradisional akan memberikan intervensi dengan teknik pijat, penekanan, dan penepukan acupoint untuk membantu mengurangi ketegangan psikologis pada para korban.
Bantuan juga akan diberikan dalam bentuk syrup vitamin dan minyak kayu putih untuk kelompok rentan seperti balita, serta obat gosok penghangat, tablet vitamin, dan pemeriksaan tekanan darah untuk para lansia. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya hipertensi, edukasi akan diberikan untuk mencegah dan mengatasi hipertensi, serta mengarahkan para korban untuk melakukan kontrol lanjutan di fasilitas kesehatan terdekat.
Selain fokus pada aspek kesehatan fisik dan mental, program ini juga akan memberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Para peserta akan diajarkan cara mencuci tangan yang benar sesuai standar WHO, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, tidak merokok di posko bencana, dan memberantas jentik nyamuk guna mencegah penyakit menular.
Program “Healing Kejiwaan Pasca Bencana” ini mendapat dukungan dari berbagai narasumber, termasuk Program Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Denpasar yang diwakili oleh Gresia Arselina, S.KM, dan timnya, serta Komunitas Penyehat Tradisional yang diwakili oleh I Wayan Sukeria, S.KM, M.Si, dan timnya. Selain itu, PPPKMI Cabang Denpasar juga turut berkontribusi dengan dukungan dari Ni Nyoman Sudarti, S.KM, M.Kes (PHBS, Hipertensi), dan Mohamad Apriyanto (pemeriksaan tekanan darah).
Sasaran dari program ini adalah kelompok rentan, termasuk lansia, balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu nifas, yang menjadi prioritas untuk mendapatkan perhatian dan bantuan penuh dari PPPKMI.
Ketua PPPKMI Pengurus Cabang Denpasar, Ni Nyoman Sudarti, S.KM., M.Kes, menyampaikan bahwa organisasi ini adalah Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia yang baru terbentuk pada bulan Nopember 2021. Program pengabdian masyarakat dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, tanpa memandang agama dan suku, dan bukan semata-mata sekadar mengimplementasikan program kerja. PPPKMI berkomitmen untuk aktif dalam kegiatan masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah, dan menjadi contoh atau role model dalam berperilaku hidup bersih dan sehat, baik.[***]