TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Seorang petani bernama I Wayan Mardika (51} ditemukan meninggal dunia dalam sebuah gubuk di Banjar Dinas Belantibah, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
Peristiwa terjadi pada Sabtu (29/7 dilaporkan oleh anak korban, I Wayan Artayana (20).
Menurut keterangan anak korban, pagi itu sekitar pukul 07.30 Wita, I Made Mardika berpamitan untuk pergi ke sawah di Banjar Belantibah, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan.
Ia membawa perlengkapan pertanian seperti cangkul dan parang panjang untuk bekerja di ladang. Sementara itu, pelapor dan ibunya pergi ke Desa Jelijih Punggang untuk mencari janur.
Sekitar pukul 13.00 Wita, I Wayan Artayana menerima telepon dari seorang tetangga yang bernama Pak Lisa. Pak Lisa memberitahu bahwa ayahnya, I Made Mardika, telah meninggal dunia. Mendapat kabar tersebut, pelapor segera pulang ke Banjar Dinas Belantibah untuk mengecek kondisi ayahnya.
Sesampainya di TKP, I Wayan Artayana menemukan ayahnya dalam keadaan tidak bernyawa di sebuah gubuk yang berada di tengah sawah.
Melihat kondisi tubuh korban dan tidak adanya tanda-tanda kekerasan di sekitar TKP, keluarga korban beranggapan bahwa kematian ayahnya kemungkinan disebabkan oleh sakit jantung.
Dalam keterangan selanjutnya, diketahui bahwa korban telah berobat ke Puskesmas Pupuan 2 tiga hari sebelum kejadian. Pihak kepolisian tidak menemukan jejak kekerasan di tubuh korban maupun di sekitar TKP. Oleh karena itu, tindakan lebih lanjut seperti autopsi tidak dilakukan.
Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata membenarkan, ditemukanya korban dalam keadaan meninggal dunia di sebuah gubuk. Mendapatkan laporan anggota Polsek Pupuan bersama dua orang medis dari Puskesmas Pupuan 2 datang ke TKP untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP. Selain itu, interogasi juga dilakukan kepada dua orang saksi, yakni I Wayan Suwirja dan I Nyoman Wirta, yang merupakan tetangga korban.
Dari hasil olah TKP dan keterangan dari saksi-saksi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dan korban di nyatakan keluarga murni meninggal dunia karena sakit jantung,”katanya..
“Diduga penyebab kematian korban karena penyakitnya kambuh secara mendadak dan tidak ada yang menolong, hingga akhirnya korban meninggal dunia.” kata Kasi Humas.
Pihak keluarga korban menerima kejadian meninggalnya korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan.
Kematian tragis I Made Mardika meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. [*mp]