TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) tahun ini menjadi momen yang sangat istimewa di Kabupaten Tabanan.
Pasalnya, perayaan HUT RI tahun ini secara bersamaan dirayakan dengan perayaan Galungan dan Kuningan. Untuk memeriahkan kedua momen bersejarah ini, Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya beserta jajarannya melakukan kegiatan Pemasangan Bendera di seputaran Patung Wagimin dan melanjutkan dengan pemasangan Penjor serta kegiatan Mepatung di Halaman Kantor Bupati Tabanan pada Sabtu (29/7).
Dalam acara ini, Bupati Tabanan didampingi oleh Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Wakil Bupati, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah, para Asisten, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Selain itu, turut hadir juga para Camat se-Kabupaten Tabanan, Perbekel, Bendesa Adat, serta para ASN di masing-masing OPD, dan masyarakat umum yang sangat antusias memeriahkan jalannya perayaan. Tidak hanya merayakan, Pemkab Tabanan juga berbagi kebahagiaan dengan masyarakat.
Bupati Sanjaya mengungkapkan bahwa di bulan Agustus ini terdapat dua perayaan besar yang diselenggarakan, yakni Hari Raya Galungan dan Kuningan, serta perayaan HUT RI ke-78. Kedua momen ini memerlukan perhatian dan keterlibatan dari seluruh pihak. Ia mengajak seluruh masyarakat dan ASN di Kabupaten Tabanan untuk berperan serta dalam memeriahkan perayaan ini, sekaligus sebagai ajang untuk introspeksi diri agar tugas-tugas ke depan dapat dilaksanakan dengan lebih maksimal.
Bupati Sanjaya menyampaikan rasa kebahagiaannya karena sudah berkesempatan memimpin pemasangan bendera dan berpartisipasi dalam perayaan ini sejak subuh. Ia merasakan semangat kebersamaan yang begitu kuat dalam momen bersejarah ini.
Dalam bulan Agustus yang penuh makna ini, perayaan Galungan dan Kuningan serta HUT Kemerdekaan RI, menurut Sanjaya, memiliki signifikansi yang sama-sama penting dalam sejarah. Kedua perayaan ini mewakili hari kemerdekaan dan kemenangan Dharma melawan Adharma, serta kemenangan leluhur kita dalam mengusir penjajah dari tanah air. Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan inspirasi dan contoh bagi masyarakat, agar sejarah tetap dijaga sebagai cerminan kehidupan.
Sanjaya memberikan apresiasi kepada panitia dan seluruh jajaran yang telah merangkai acara ini dengan baik. Pemasangan penjor dan bendera merah putih merupakan bagian dari rangkaian acara, dan juga akan ada hidangan tradisional disebut penyemeng untuk meningkatkan kekompakan. Semua ini diharapkan mampu meningkatkan semangat nasionalisme, cinta tanah air, serta memupuk rasa persatuan dan kesatuan tanpa memandang perbedaan.
Kegiatan Mepatung juga menjadi simbol kekompakan dengan konsep gotong-royong yang selalu dibudayakan sebagai kearifan lokal warisan leluhur. Bupati berharap bahwa perayaan ini akan mampu meningkatkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Selain mengenang sejarah dan merayakan kemerdekaan, Bupati juga mengajak seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat Tabanan untuk berpikir tentang masa depan. Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan bahwa memikirkan 100 tahun ke depan bagi Bali merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama. Ia menekankan pentingnya pengenalan regulasi dan aturan yang dapat menjaga kebudayaan dan kearifan lokal adi luhung untuk tetap lestari dan dinikmati oleh generasi mendatang.
Peringatan HUT RI menjadi momen penting untuk meningkatkan semangat nasionalisme, cinta tanah air, dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai bangsa merdeka dalam memajukan Indonesia, Bali, dan khususnya Tabanan. Semoga momen bersejarah ini dapat memberikan inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk bersatu dan saling berkontribusi demi kemajuan daerah dan negara..[***]