BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Buleleng, Ketut Lihadnyana, terus menggalakkan upaya digitalisasi di berbagai sektor dalam wilayah tersebut. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan transparansi dalam administrasi pemerintahan.
Dalam pernyataannya, Pj Bupati Ketut Lihadnyana menyatakan bahwa langkah ini diambil guna menjawab kebutuhan masyarakat modern yang semakin mengandalkan teknologi. “Ini untuk lebih mempercepat pelayanan kepada masyarakat dan lebih mengedepankan transparansi,” ungkapnya saat ditemui di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) pada hari Minggu, 13 Agustus.
Lihadnyana menjelaskan bahwa program digitalisasi di Kabupaten Buleleng masih terus dikembangkan untuk mencakup semua sektor pemerintahan dan pelayanan. Meskipun telah meraih penghargaan Anugerah Meritokrasi dalam layanan kepegawaian dan dinobatkan sebagai Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) terbaik Jawa-Bali dalam hal elektronifikasi keuangan, masih terdapat potensi pengembangan khususnya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam hal ini, digitalisasi juga diarahkan untuk meningkatkan pemasaran produk-produk UMKM.
“Dengan memberdayakan UMKM dalam semua kegiatan, ekonomi Buleleng dapat mengalami perkembangan yang positif. Selain itu, kami juga telah merancang Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan konsep digitalisasi untuk mempermudah dan mempercepat akses pelayanan masyarakat,” terang Lihadnyana.
Pj Bupati juga menjelaskan alasan di balik penempatan Mal Pelayanan Publik (MPP) di lantai tiga Pasar Banyuasri. Menurutnya, penempatan ini bertujuan untuk mendatangkan masyarakat ke pasar tersebut. Dengan adanya MPP yang didukung oleh UMKM, diharapkan para pedagang yang berjualan di lantai dua pasar dapat berkontribusi dalam pengembangan tersebut. Lihadnyana menekankan pentingnya diskusi bersama para pedagang untuk menentukan langkah berikutnya dalam mengoptimalkan fasilitas tersebut.
Terkait pembangunan Buleleng Command Center (BCC), Ketut Suwarmawan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng, menjelaskan bahwa proyek ini sedang berada dalam tahap pengadaan barang dan jasa. Delapan perusahaan telah mengajukan penawaran untuk proyek ini. Anggaran awalnya sebesar Rp3,04 miliar, namun setelah penentuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan audit internal dari pengawas Pemkab Buleleng, anggaran tersebut dikurangi menjadi Rp2,7 miliar.
Suwarmawan juga menambahkan bahwa pembangunan BCC akan difokuskan pada tahap finishing serta fasilitas pendukung di dalamnya, termasuk penyediaan server. Dalam hal ini, Dinas Kominfosanti telah memiliki server yang diperlukan untuk mendukung kegiatan digitalisasi, namun perlu persiapan ruangan khusus termasuk sistem pendinginan yang tepat.
“Meskipun mungkin tidak semua fasilitas dapat diselesaikan dalam tahun ini, namun kami yakin BCC sudah siap digunakan untuk meningkatkan layanan publik,” tambah Suwarmawan.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, Kabupaten Buleleng terus bergerak menuju era digital yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.[dra]