TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap tradisi keagamaan masyarakat Tabanan.
Kali ini, bupati menghadiri karya pitra yadnya, Ngaben Masal, yang digelar oleh warga Desa Subamia. Perhelatan keagamaan ini berlangsung di Banjar Adat Subamia Kelong, Desa Adat Subamia, dengan penuh semangat gotong-royong pada Kamis (7/9).
Kegiatan yang mendapat dukungan dari bupati Tabanan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Ketua DPRD, Sekda Tabanan, Anggota DPRD, Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, dan Para Kepala Bagian di Lingkungan Setda Tabanan.
Ngaben, upacara yang dilaksanakan secara kolektif ini memiliki peran penting dalam menjalankan kewajiban, tanggung jawab, dan penghormatan sebagai umat beragama kepada para leluhur yang telah berpulang. Sebanyak 15 sawa dan 32 pemilet terdaftar untuk menjalani prosesi ngaben. Biaya ngaben per sawa mencapai 10 juta rupiah, sementara pemilet yang menjalani prosesi ngelangkir, biaya yang dikeluarkan adalah 500 ribu rupiah per pemilet. Keseluruhan dana untuk memfasilitasi berbagai keperluan selama prosesi ngaben terkumpul dari partisipasi masyarakat.
Bupati Sanjaya yang hadir bersama jajarannya pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap semangat gotong-royong dan upaya keras warga Desa Subamia dalam menjaga dan melestarikan agama ini. Bupati menyatakan bahwa semangat gotong-royong yang tinggi dalam menjalankan ngaben kolektif ini adalah bukti komitmen dalam menjalankan kewajiban, menghormati para leluhur, serta sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas yang harus terus dipertahankan.
“Yang namanya Yadnya, artinya korban suci, di sastra mengatakan Yadnya wajib dilakukan dengan tulus Ikhlas dan pengorbanan, dengan biaya 10 juta, dan diinisiasi oleh Desa Adat untuk melakukan pengabenan secara kolektif ini maknanya luar biasa,” sebut Bupati Sanjaya. Bupati juga menekankan bahwa biaya yang ditetapkan per masing-masing sawa tergolong sangat terjangkau, terutama di era modern seperti saat ini.
Lebih lanjut, upaya kebersamaan warga dalam melaksanakan karya ini dianggap telah memenuhi sastra. “Yang pertama, sesuai dengan sastra ritatkala upacara-upacara kewangun lascarya tulus, kepuput oleh sang sulinggih, dan kesaksi oleh murdaning jagat, tokoh-tokoh kita di Tabanan. Ini sudah termasuk yadnya yang utamaning utama,” jelas Bupati Sanjaya.
Puncak acara Ngaben Masal ini dijadwalkan akan berlangsung pada 8 September 2023 mendatang. Warga Desa Subamia merasa sangat bersyukur atas dukungan penuh dari Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan Ngaben Masal ini. Dengan harapan, semangat kebersamaan ini akan terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Bali untuk tetap melestarikan tradisi leluhur di Pulau Dewata. “Kami mohon doa restu kepada Bupati, dan mohon agar terus bisa mendampingi kami dalam karya yadnya-yadnya di Desa Subamia kedepannya,” ujar I Gusti Made Dwija selaku ketua panitia.***